DARREL ALVARO || 55

3.5K 477 136
                                    

Hai!

Ada yang kangen gak setelah 2 minggu lebih gak up 👉🏻👈🏻

Btw makasih yang udah pada nanya "kak kapan up" 😅

Btw part ini aku buat pas bulan Oktober tapi aku up sekarang gak papa kan??

400 VOTE + 150 KOMEN LANGSUNG UP NEXT PART✨

Happy Reading

🖤🥀🖤

S

etelah menyelesaikan masalah yang sangat kecil tersebut, Darrel mengajak Karin ke ruangan pribadi nya yang berada di ruangan kantor nya.

"Duduk"

Darrel menyuruh Karin untuk duduk di ujung tempat tidur milik nya. Lalu dia berjongkok di hadapan Karin dan langsung menarik tangan gadis yang memerah.

"Sakit? " Tanya Darrel sambil menaikkan sebelah alis nya.

Karin menganggukkan kepalanya, "Iya sakit, tapi sekarang gak terlalu sakit, " Jawab Karin sambil ikut memegang pergelangan tangannya yang memerah.

"Kita ke dokter. " Putus Darrel sambil berdiri dari duduk nya.

"Ke dokter? Ngapain? "

"Tangan kamu perlu di periksa"

"Ngapain di periksa? tangan aku tuh cuma merah bukan patah"

Darrel berdecak pelan sambil melototi Karin.

"Yang penting luka kan? Kalau luka harus di obati. Sekarang aku mau telpon dokter kesini, biar tangan kamu di periksa. " Darrel langsung mengambil handphone nya lalu mencari nomor seorang dokter pribadi di rumah nya.

Karin yang melihat itu pun langsung bangkit dari duduk nya dan berjalan ke arah Darrel berniat mengambil ponsel pria tersebut.

Dia pikir akan mudah mengambil ponsel milik Darrel ternyata tidak segampang itu. Dengan ligat, Darrel menahan tangan Karin menggunakan sebelah tangan nya.

"Hal-" Belum selesai mengucap kan salam, Darrel terlebih dahulu memotong ucapan dokter tersebut.

"Sekarang ke ruangan pribadi saya yang di kantor. Saya tunggu 5 menit lagi"

"Tap-" Sekali lagi dokter tersebut ingin berbicara tetapi Darrel langsung memutuskan sambungan telepon secara sepihak.

Setelah memutuskan telepon secara sepihak, Darrel menatap Karin dengan tajam.

"Duduk"

Dengan kesal Karin berjalan ke arah tempat tidur dengan kaki di hentakan di lantai. Setelah mendaratkan pantat nya di atas tempat tidur, Karin langsung melipat kedua tangannya di depan dada nya.

Tak berapa lama, dokter yang di panggil Darrel pun akhirnya datang. Dengan santai nya Darrel memarahi dokter tersebut karena lama datang.

Karin yang melihat Darrel memarahi dokter tersebut pun ikut marah juga kepada Darrel. Seharusnya Darrel berterima kasih karna dokter tersebut mau datang.

Orang punya kekuasaan mah bebas.

Setelah selesai memeriksa tangan Karin, dokter tersebut langsung berbicara.

"Tangan nona Karin tidak apa apa, hanya saja sedikit memerah karena tarikan paksa oleh penjaga tersebut, " Jelas dokter pribadi Darrel.

Mata Darrel melotot tak percaya dengan mendengar penuturan dokter pribadi nya tersebut.

DARREL ALVAROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang