DARREL ALVARO || 53

4.3K 550 81
                                    

Happy Reading

🖤🥀🖤

Jantung Karin berdetak kencang setelah melihat kejadian tersebut. Dia tidak menyangka akan bisa melihat hal yang tidak wajar itu.

Saat dia ingin berbelok ke arah kanan, dia tidak sengaja bertabrakan dengan Misya. Alhasil kami berdua terjatuh, tapi aku langsung bangun dan mulai membantu Misya berdiri.

"Maaf... Sekali lagi maaf, " Ujar Karin dengan cepat lalu kembali berlari ketika mendengar suara kaki yang sedang berlari.

"Ka—" Belum selesai Misya berbicara, Karin terlebih dahulu meninggalkan Misya dengan wajah bingung.

"Dia kenapa? Kok lari lari? Apa dia lagi main kejar-kejaran sama tuan? "

Misya tidak ingin ambil pusing pun langsung membalikkan badannya. Saat membalikkan badannya, dia langsung di sambut oleh tuan nya—Darrel.

"T-tuan"

"Kau tau apa kesalahan mu?, " Ucap Darrel dengan senyum miring yang tercetak di wajah nya.

"S-saya... Saya tidak tau tuan. " Misya semakin menundukkan kepalanya.

Darrel menatap tajam ke arah Misya, "Hahaha... Kau bilang tidak tau? "

"S-saya be-benar tidak tau tuan"

Tanpa berkata, Darrel melayangkan pisau tajam yang ada di tangannya ke pundak Misya.

"Akh, " Teriak Misya pelan. "S-saya minta maaf tuan, sekali lagi saya minta maaf"

"Apakah maaf mu bisa ngebuat dia tidak akan takut kepada ku?, " Tanya Darrel dengan pelan.

"Maaf tuan, " Lirih Misya.

"GAK ADA KATA MAAF YANG SAYA TERIMA! SEMUA NYA BAKALAN SAYA HABISIN KECUALI KARIN!! "

Saat ingin melanjutkan amarahnya, tiba tiba terhenti karena orang suruhannya datang.

"Maaf tuan, nona sedang bersama mas Vano di depan. Lebih tepatnya nona menangis di pelukan mas Vano." Setelah mendapat kabar dari suruhannya, dia langsung bergegas pergi keluar.

Saat tiba di depan rumah dia melihat pemandangan yang sangat menyakitkan baginya. Gadis nya menangis di pelukan orang lain bukan dirinya.

"Karin, " Panggil Darrel dengan lirih. Orang yang di panggil tidak mendengar panggilan Darrel dan semakin mempererat pelukannya.

Darrel yang melihat itu, langsung memgepal tangannya kuat. Mata nya menatap tajam ke arah Vano.

"Bego lo, " Ucap Vano tanpa mengeluarkan suara nya.

"Kari ayam udah dong nangis nya, masa iya tamu VVIP macam gue di sambut dengan tangisan sih. Seharusnya lo sambut gue itu dengan makanan yang banyak." Sambung Vano sambil merotasi matanya.

"Gue itu lagi sedih Vano, kok lo gitu sih hiks, " Balas Karin sambil melepaskan pelukannya tak lupa memukul pelan dada Vano.

"Etdah nih bocah, terserah lu dah ye gue mau masuk bye! " Vano langsung masuk ke dalam rumah Darrel tanpa persetujuan dari tuan rumah.

"Sayang, " Panggil Darrel dengan pelan sambil berjalan ke arah Karin.

"Berhenti disitu! "

"Sayang... "

"Ih! aku bilang berhenti disitu ya berhenti, " Teriak Karin dengan kesal.

Darrel kembali berjalan pelan ke arah Karin. Sedangkan Karin yang melihat itu pun langsung melepaskan sendalnya dan langsung melemparkan ke arah Darrel.

DARREL ALVAROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang