DARREL ALVARO || 34

4.7K 458 26
                                    

Jangan lupa vote dan komen✨
Happy Reading

🖤🥀🖤

Darrel berjalan dengan cepat ke arah ruang bawah tanah. Bau anyir tercium sangat jelas disini tetapi itu tidak menghilangkan semangat nya untuk menghabisi seseorang.

Sebelum memasuki ruangan eksekusi, dapat di lihat ruang tersebut dijaga sangat ketat. Pintu langsung di buka kala para penjaga melihat bos mereka.

Di dalam dapat di lihat dua perempuan di ikat di sebuah kursi. Tak lupa mata mereka di tutupi kain hitam agar tidak dapat melihat sekitar.

Tangan Darrel terangkat untuk menyuruh membuka kain yang menutupi mata mereka. Mereka tidak dapat melihat orang di sekitar nya karna tidak ada pencahayaan yang ada hanya di atas kepala mereka itu pun sudah redup.

"Siapa pun yang di sana tolongin gue!" Teriak Cacha sahabat Mauren.

"Gue bakalan bayar tiga kali lipat tapi gue mohon keluarin gue dari sini! " Timpal Rani.

Di kegelapan, Darrel tersenyum kecil melihat tingkah mereka berdua. Ternyata kematian sahabatnya tidak cukup untuk mengitropeksi diri mereka. Tanpa basa-basi dia berjalan ke arah mereka dan wajah nya langsung terlihat jelas di hadapan dua tahanannya.

"Darrel... " Lirih mereka berdua.

Darrel mengangkat sebelah alisnya dan tersenyum smirk, "Hai! Senang ketemu kalian"

"Darrel bantu lo kesini mau lepasin kita kan? Gue mohon lepasin gue sama Rani nanti bakalan gue bayar berapa pun yang lo mau" Ujar Cacha dengan memohon.

"Kalian berdua mau keluarkan? " Mereka berdua langsung menjawab dengan anggukan.

"Gue bakalan keluarin kalian jadi tenang aja, tapi sebelum kalian berdua keluar dari sini gue mau main-main sama kalian"

"Main-main? Lo mau ngapain kita?"

"Kan gak enak kalau kalian bebas tapi gak nyimpan memori yang paling indah disini" Senyum jahat Darrel keluar seketika. Dia langsung menunduk dan menyangga kedua tangannya di kaki nya.

"Memori kali ini gak bakalan bisa kalian lupain" Ujar Darrel dengan nada rendah. Lalu mengeluarkan pisau yang dia pilih tadi.

"P-pisau? D-darrel lo mau ngapain? Lo mau potong tali nya kan? Kalau iya ayo cepetan! "

"Sebelum gue buka tali nya gue pengen buka kulit lo berdua gimana?" Tawar Darrel sambil menatap jahil ke arah mereka berdua.

Deg

Jantung mereka berdua berdetak tak karuan setelah mendengar penuturan Darrel. Mereka tidak menyangka bahwa Darrel akan seperti ini.

"D-darrel lo gak mungkin gituin kita kan? Lo tega sama perempuan? "

"Ngapain gue tega sama manusia kayak lo berdua. Lo berdua itu gak cocok hidup apalagi kalian hidup tanpa Mauren jadi agak susah ya, gak bisa lagi manfaatin anak orang"

Mereka berdua semakin tidak tenang, Darrel pun langsung meluruskan badannya lalu merenggangkan badannya. Anggap saja sebagai pemanasan.

DARREL ALVAROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang