⚠️ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ⚠️
Ini cerita pertama jadi masih sedikit berantakan dan belum di revisi:)
---
Darrel Alvaro seorang remaja laki-laki yang sudah memiliki kekuasaan.
Saat pertama kali memasuki sekolah dia melihat seorang perempuan yang mam...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🖤🥀🖤
Bunyi bel sekolah sudah setengah jam yang lalu, tetapi dua pasangan tersebut belum keluar dari mobil. Tidak lebih tepat nya Darrel tidak membangunkan Karin sehingga mereka tetap berada di dalam mobil.
Sedari tadi dia hanya melihat wajah Karin yang pulas tidur. Iya semalam Karin tidur hampir jam tengah tiga subuh.
Kalau kalian bertanya mereka ngapain saja, jawabannya mereka sedang maraton nonton drakor. Iya mereka nonton drakor walaupun sempat Darrel menolak tapi akhirnya dia mengalah.
Sangat langkah sekali bukan seorang mafia dan ceo di ajak nonton drakor. Tangan Darrel terulur kala melihat wajah cantik sang kekasih di halangi rambut kecil milik nya.
Wajah Karin sudah terlihat jelas kembali dan membuat senyuman nya semakin lebar.
"Nanti kalau kita udah nikah langsung buat tujuh debay ya sayang, kita maraton buat nya bila perlu gak usah tidur biar tujuh debay langsung keluar"
Sebelah tangan nya mengambil tangan kanan Karin lalu menggenggam lalu mencium punggung tangan Karin.
"Gue bisa gila kalau lo pergi dari gue Karin tapi sebelum lo pergi gue yang bakalan halangi jalan pergi nya lo"
Karin terbangun dari tidur nyenyaknya. Matanya mengerjap untuk menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam penglihatan nya. Setelah matanya terbuka sempurna dan melihat dimana dia pun langsung membenarkan posisi duduknya dan menoleh ke arah samping nya.
"Astaga kita udah sampai? Jam berapa sekarang" Ucap Karin dengan panik sambil mengambil handphone nya. Sedangkan Darrel menatap wajah Karin dengan damai.
"What! Udah jam delapan?! Astaga Darrel kenapa kamu gak bangunin aku?! Kan kita jadi gak masuk ke kelas" Marah Karin ke Darrel tetapi yang di marahi hanya tersenyum.
"Ngapain senyum-senyum? Stress kamu ya"
"Kalau panik makin cantik deh, jadi makin sayang"
"Apaan sih, ini bukan waktu nya ngegombal tau gak?! Kita itu udah telat satu jam dan sekarang kamu masih santai aja?! "
"Sekali-kali bolos gak papa kali, buat kenang-kenangan"
"Kenang-kenangan ndas mu, udah tau mau ujian masih aja bolos"
