Cieee kepo sama gue yaaa?
Oke, gue akan mengenalkan diri gue. Nama gue Jeje. Eh, maksudnya Zhesya Attaya. Nama panggilan gue tau kan? Iya, itu Jeje. Ah, pake nanya lagi. Arti nama gue bagus deh; Anugrah Kesempurnaan. Beh, kece gak tuh.
Sebenernya, 'kesempurnaan' itu arti dari nama Hasya/Hesya. Cuma, Mami gue pengen gue punya nama yang beda. Maka dari itu, di plesetin jadi Zhesya. Apa banget kan? Emang! Kalo arti anugrah pasti tau kan dari mana? Iya, betul, dari kata 'Attaya'.
Yang gue heran adalah, kenapa gue sama arti nama gue itu berbanding terbalik dengan sifat gue? Ya Tuhan...
Ya, mungkin Mami gue masih sedikit berbangga karena gue sering juara lomba bola voli. Tapi yang lainnya, nol besar deh kayaknya. Gila, gue merasa useless banget.
Voli, itu olahraga kesukaan gue banget. Gue berbangga jadi anggota tim voli sekolah. Karena berkat voli, tinggi badan gue bertambah derastis, gilaa! Bayangkan, di umur gue yang baru menginjak 16 tahun tinggi gue udah sampe 172 cm. Dan gue masih pubertas. Beh, gue tinggi banget nanti dewasa pasti. Gak pa-pa. Memperbaiki keturunan. Ckck.
Selain voli, gue tergabung dalam organisasi siswa intra sekolah, atau sering di sebut OSIS. Entah apa yang membuat gue untuk ikutan OSIS. Awalnya gak ada niatan sama sekali. Menyandang jabatan wakil ketua lagi. Makin kecelah gue.
Ya, cuma wakil. Sayangnya, si orang-serba-perfect itu yang jadi ketua OSIS. Kalo mau tau siapa, jangan tanya gue. Gue males jabarin dia karena pastinya gue akan kalah telak sama dia. Dia bisa berlembar-lembar, dan gue hanya satu lebar. Hiks.
Oke, dia ganteng.
Gue juga suka dia.
Aish. Baru part awal aja, rahasia gue kebongkar ya? Biarlah, biar para pembaca menikmati cerita ini.
Oke, kita mulai cerita gue dan dia.
:-:-:-:-:-:
Author's POV
Suara sorak sorai penonton, menjadi yang paling dominan di lapangan indoor itu. Masing-masing penonton meneriaki nama sekolahnya atau meneriaki nama pemainnya. Salah satunya SMA Atlantica. Hampir semua bangku penonton di penuhi oleh siswa-siswi SMA Atlantica, demi melihat tim voli sekolahnya yang sedang bertanding melawan SMA lain.
Disanalah Zhesya, yang menjadi pusat perhatian siswa SMA Atlantica. Memang Zhesya di kenal dengan keahliannya dalam bermain voli. Tak jarang lawannya kalah telak jika bersaing dengan tim voli Zhesya.
"Jeje! Jeje! Jeje!"
"Abisin Je, abisin!!"
"Jeje menang! Jeje menang!"
Itu hanya beberapa suara sorakan dari teman-teman Zhesya. Masih banyak lagi kata-kata yang bersifat menyemangati Zhesya. Beberapa kali Zhesya tampak tersenyum senang sambil mengacungkan ibu jarinya keatas, tanda ia optimis dalam memenangkan pertandingan ini.
Bunyi pluit panjang menandakan permainan telah usai. Seperti yang di duga, SMA Atlantica lah yang menjadi pemenang, entah yang keberapa kalinya. Zhesya berlari ke pinggir lapangan dan langsung di serbu oleh teman-temannya. Mereka berhambur berebutan memeluk Zhesya dan mengucapkan selamat.
"Yoi, menang lagi!" Suara seseorang di belakang Zhesya. Zhesya menengok ke belakang dan tersenyum lebar. Memperlihatkan deretan giginya yang rapih dan putih bersih.
"Yoi lah," jawab Zhesya senang, lalu memeluk sosok itu. "Gue gak nyangka tim voli gue bakalan ngalahin SMA Bermuda. Tim mereka jago parah!" Pekik Zhesya antusias.
Lelaki itu tersenyum, lalu mengacak pelan rambut Zhesya. "Kalo ada lo, pasti tim voli sekolah kita menang, Je!" Sahut lelaki itu, memberikan high five ala mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Boyfriend
Teen FictionOrang gila mana sih yang gak pengen punya pacar yang perfect? Kalo kalian gak merasa, mending periksain diri ke dokter jiwa! Dia, si cowok paling perfect seantero sekolah. Saking perfectnya, sampe php sana-sini. Gue pun kena php-annya. Sial! Berkat...