Event SMA Atlantica hari ini resmi di buka. Beberapa sekolah tetangga yang diundang juga sudah mulai berdatangan. Walaupun SMA Bermuda terkenal sebagai sekolah musuh, tetap saja sekolah itu di undang dalam event ini. Karena Bermuda dan Atlantica sama-sama sekolah bergengsi di Jakarta.
Jika event ini telah di laksanakan, itu berarti, sudah seminggu 4 hari Jeje dan Keenan putus. Jeje menghela nafas dalam ketika mengingat putusnya mereka.
Apalagi sekarang, Keenan telah menemukan penggantinya. Sialnya, Jeje masih belum bisa move on dari cowok player itu.
Jeje sedang berada di ruang ganti. Karena, pertandingan Voli akan segera di mulai. Ila melihat Jeje yang sedang duduk termenung, segera menghampirinya.
"Gimana, udah siap?" Tanya Ila yang sudah duduk di samping Jeje.
Jeje menoleh sekilas, lantas menjawab, "In shaa Allah. Semoga gue bisa fokus."
Ila tersenyum maklum. Tak menyangka pengaruh Keenan pada Jeje akan sebesar ini. Dan dengan tidak berperasaannya, Keenan langsung mengganti Jeje dengan Alexa. Si anak baru di kelas XI IPA 3.
"Lo pasti bisa. Lupain lah, si kunyuk satu itu. Dia aja gak mikirin perasaan lo gimana." Sungut Ila.
"Ya, lo benar," sahut Jeje sambil tersenyum.
Jeje memantapkan dalam hatinya untuk bisa move on dari Keenan. Mengharapkan kembali cowok itu sama saja hanya mempunyai peluang 0,0000001%.
Lagipula, cowok itu sudah mempunyai pacar baru. Pupuslah sudah harapannya. Harusnya Jeje sadar diri dari awal, dia bukanlah siapa-siapa untuk Keenan. Jeje terlalu naif.
Pertandingan voli pun dimulai. Jeje dan teman satu timnya pun segera memasuki lapangan, begitu pula dengan tim SMA Samudra. Sebelum dimulai, mereka melakukan pemanasan sejenak. Selama pemanasan juga, mata Jeje tak lepas dari penonton yang berada di lapangan indoor itu. Hanya untuk mencari satu orang; Keenan.
Ila yang menyadari kalau Jeje sedang mencari Keenan hanya menepuk pundak cewek itu, dan tersenyum menyemangati.
"Fokus, Je. Lo pasti bisa."
Jeje mengangguk lesu.
♤
Permainan yang berlangsung selama satu jam setengah itu telah usai. Permainan dimenangkan oleh SMA Samudra. Ya, kali ini, permainan Jeje tidak sesempurna seperti biasanya. Kekalahan timnya menjadi bual-bualan teman satu sekolahnya.
Mereka mengejek Jeje secara terang-terangan. Cewek itu hanya menanggapi dengan helaan napas pasrah. Memang, kekalahan tim voli mereka jelas kesalahan Jeje. Jeje sangat tidak fokus waktu bertanding. Alasannya, lagi-lagi Keenan.
Padahal, sebelum mereka putus, mereka telah berjanji untuk saling menonton pertandingan masing-masing di acara sekolah mereka. Akhirnya, Keenan tidak menepati janjinya.
"Lebay banget sih, sampe Keenan sebegitu ngefeknya buat lo. Udah putus, sadar diri dong. Move on!" Cela Fika, salah satu anak IPA 2.
Jeje sama sekali enggan untuk sekedar membalas perkataan Fika mengenai dirinya. Jeje menganggap semua yang dikatakan Fika ada benarnya. Jeje berlaku tidak profesional.
"Ye, lo ngomong doang gampang," nyinyir Ila. "Dasar gak sadar diri. Lo pikir, lo sendiri udah bisa move on gitu dari Ryan? Ngomong lo sama tembok."
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Boyfriend
Novela JuvenilOrang gila mana sih yang gak pengen punya pacar yang perfect? Kalo kalian gak merasa, mending periksain diri ke dokter jiwa! Dia, si cowok paling perfect seantero sekolah. Saking perfectnya, sampe php sana-sini. Gue pun kena php-annya. Sial! Berkat...