"Sya, rapat canceled. Soalnya gue ada urusan."
Jeje menatap wajah Keenan datar, lalu mengangguk sekilas. Jeje kembali hanyut dalam ponselnya, karena ia sedang chat dengan Adit. Tanpa mempedulikan Keenan yang masih diam di tempatnya berdiri, sambil menatap Jeje jengkel sekaligus sedih.
Ya, seorang Keenan sedih. Karena sekarang keadaan telah berbalik menghantamnya. Dulu, ia yang di kejar-kejar oleh Jeje. Dulu, ia dengan rasa tanpa bersalah memberikan Jeje harapan. Sekarang ....
Lihat saja betapa mengenaskannya wajah Keenan karena dicueki Jeje.
"Minggir!"
Dorongan itu membuat Keenan sedikit terhuyung kebelakang. Keenan melotot kesal pada orang yang mendorongnya tadi. Tapi, tentu saja Rama tidak peduli. Oh, bagus sekali. Sekarang teman-temannya pada slek dengannya.
Haris masih kesal pada Keenan karena telah merusak pesta ulang tahunnya minggu lalu. Rama marah karena Keenan sudah menyakiti Jeje--berkali-kali. Lean ... yah, sepertinya harapannya tinggal Lean untuk dijadikannya teman. Meskipun Keenan masih sangsi kalau Lean tidak memihak Haris atau Rama.
Dengan perasaan yang campur aduk, Keenan keluar dari kelasnya dan memutuskan untuk pergi ke kelas Lean. Ia benar-benar membutuhkan sesosok teman.
♤
"Terus, kalo lo udah nyadar, lo masih mau netep sama Alexa?"
"Kalo gue ninggalin dia demi ngejar Zhesya lagi, sayang, Yan. Iya, kalo Zhesya mau balikan sama gue."
"Nah, ini," Lean menunjuk-nunjuk Keenan dengan raut kesal. "Lo pengecut, Nan. What an asshole. Lo cuma takut kalo Jeje nolak lo, lo jadi jomblo lagi. Lo tuh tai tau gak?"
Keenan meringis karena melihat wajah Lean. Pasalnya, cowok itu memang sensitif sekali menyangkut topik 'jomblo'. Karena dari jaman Lean baru berojol sampe sekarang, Lean gak pernah punya pacar!
Walaupun Lean saat ini sedang menjalani misinya sendiri untuk menggaet Lyra.
"Yang gue tau dari quotes-quotes gugel," kata Lean lagi, "lo salah kalo lo nyerah untuk dapetin orang yang masih lo sayang. Tapi, kesalahan besar kalo lo menggunakan orang lain supaya lo bisa ngelupain dia."
Keenan meringis. Memang benar yang diucapkan oleh Lean. Meskipun jomblo, Lean kadang ada benarnya soal 'cinta-cintaan'. Dan bahkan, kalo Lean mau, ia bisa saja menjadi seorang pakar cinta. Pengalaman? Lean bisa mengambil pengalaman-pengalaman sahabat-sahabatnya--yang menurut Lean--menarik.
Seperti kuatnya cinta Haris dan Oliv meskipun LDR. Anehnya kisah Rama karena ia sister complex--dan masih awam di telinga Lean. Atau ... yang lebih menstrim kisah Keenan, si most wanted yang tiap 3 hari sekali ganti cewek, udah kayak ganti kolor.
Soal dirinya sendiri? Jangan ditanya. Lean malas membahasnya.
"Terus, gue mesti gimana, Yan?" Tanya Keenan sarat akan nada frustasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Boyfriend
Fiksi RemajaOrang gila mana sih yang gak pengen punya pacar yang perfect? Kalo kalian gak merasa, mending periksain diri ke dokter jiwa! Dia, si cowok paling perfect seantero sekolah. Saking perfectnya, sampe php sana-sini. Gue pun kena php-annya. Sial! Berkat...