"Bintang ?"
Bintang mengerjap menyesuaikan cahaya yang amat terang. Ia menyadari sedang berada di tempat luas dan serba cahaya putih.
"Bintang ?"
Seseorang memanggilnya namanya,ia mencari cari dari mana suara itu.
"Mama ?"
"Bintang ?"
"Papa ?"
Suara persis kedua orang tuanya. Ia melihat ke semua penjuru,namun tak menemukan mereka. Bintang gelisah.
Sampai dua orang tersebut muncul di belakangnya. Bintang tersenyum senang,ia sangat merindukan kedua orang tuanya. Saat ia hendak berlari ke arah mereka,tiba tiba ia terhalang oleh sebuah kaca.
"Mama,"
"Papa,"
Tangannya tertahan oleh kaca transparan tersebut. Di dorongnya benda penghalang itu sekuat tenaga,namun nihil. Ia mencoba cara lain untuk menemukan celah penghalang tersebut,bergerak berharap menemukan sebuah pintu atau celah. Namun tak kunjung dapat,ia semakin gelisah. Kedua orang tuanya tak lagi memanggilnya,melainkan berjalan menjauhinya.
Bintang memukul mukul penghalang dengan keras dan gelisah. Seiring mereka menjauh,tangis Bintang pecah. Ketakutan akan sendirian dan kehilangan kian menggerogoti hatinya setiap kejadian ini terulang.
"Hey,kamu kenapa ? Ada apa ?"
"Bintang ?" Panggil Kejora panik melihat Bintang menangis histeris dengan mata yang terpejam.
Perasaan empati muncul dan tak tidak tega melihat orang yang selalu ia anggap kuat dan selalu angkuh kini menangis penuh derita. Kejora membangunkan Bintang berkali kali,wajahnya berkeringat dan air mata menyusuri pipinya deras. Suhu tubuhnya juga naik dan panas,Kejora semakin gelisah dan khawatir. Keningnya menimbulkan kerutan dalam dan nafasnya tak beraturan,seolah ia sedang ketakutan di dalam mimpi buruknya.
"Mama, papa !" Ia terbangun dengan berteriak di dalam tangis histerisnya.
Di depan Kejora, Bintang benar benar sangat ketakutan di dalam mimpi buruknya dan masih menangis histeris tanpa menyadari Kejora. Ia memejamkan mata ketakutan, meringkuk memeluk bahunya sendiri. Isak tangis memenuhi ruangan.
Sebuah pelukan menghangatkan dirinya. Tangan itu memeluknya erat,menepuk punggung dan kepalanya memberikan rasa aman. Kini ia tenggelam di dada Kejora. Perlahan,ia memeluk kembali Kejora dengan erat seolah ia benar benar ketakutan. Isak tangis dan tubuh bergetar tak kunjung reda,justru jari tangannya mengerat di bahu dan baju Kejora.
"Tidak apa,aku disini. Kamu tidak sendirian,aku menemanimu." Ujar Kejora berusaha menenangkan Bintang yang masih menangis terisak ketakutan.
Bintang yang terlihat kuat,angkuh,dan penuh kepercayaan diri ternyata tidak sepenuhnya seperti itu. Luka dan penderitaan juga menyelimutinya selama ini. Dibalik semua topeng dan sifat manipulatif,terdapat sayatan derita dan ketakutan sepanjang malam.
"Serapuh inikah seseorang yang selalu aku anggap kejam ? Mengapa begitu menderita ? Sangat jauh dari yang terlihat selama ini. Semenderita inikah dibalik keangkuhannya ?
Kejora masih menepuk punggung dan mengusap lembut kepala Bintang menenangkan. Isak tangis Bintang perlahan mereda, Kejora tak henti hentinya memeluk hangat dan menenangkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You,Bastard !
Action⚠️WARNING⚠️ GXG ! HOMOPHOBIC GET OUT ! MAFIA X MODEL Bintang Galexia Atlanta, perempuan berumur 20 tahun yang telah terjun ke dunia kejahatan sejak remaja. Cewek bertubuh tinggi itu memiliki warna mata biru cerah penuh ketegasan. Garis rahang yang...