I Love You,Bastard !

18

"Iya,tapi gue sekarang harus ikutin perintah papa untuk nutupin kasus Kejora dari publik." Kata orang maskulin itu dengan ponsel di telinganya.

"Lo bilang lo peduli sama adik gue, sekarang mana buktinya ? Lo bukannya nyari malah-"

"Lo pikir gue ngelakuin ini gak buat Kejora ? Lo yang bilang buat nutupin hilangnya Kejora dari media,sekarang gue lagi bujuk papa." Ujar Radev kesal dengan Rama.

"Gue akan kembali setelah ini," katanya lagi.

Brukkk

Tubuhnya tiba tiba tertabrak eh seseorang dari belakang dengan cukup keras. Untung saja handphone mahal di tangannya tidak mencium beton di bawah.

"Maaf. I'm sorry !" Ujarnya lembut penuh rasa bersalah.

Mendengar suara dan nada yang tidak asing,membuat Radev mengernyit. Ia melihat cewek itu menunduk meminta maaf dan terlihat sedang tergesa gesa. Bahasa yang digunakan pun membuat Radev seperti bingung. Ia orang indonesia ? Pikirnya terheran. Ia mencoba melihat wajahnya yang bersembunyi tertutupi rambutnya.

"Kejora ?" Ucapnya reflek teringat dengan suara dan nada bicara ornag tersebut yang mirip dengan Kejora.

Saat hendak melihat wajahnya,tiba tiba orang itu lari dengan teman perempuannya. Radev yang terkejut hanya diam memikirkan lagi. Pikirannya berkecamuk. Bukan? Itu bukan Kejora. Tapi suara itu ?

Radev menggeleng,menggaruk kepalanya. Ia membuang nafas kasar,mungkin ia terlalu merindukan Kejora sampai ia menganggap orang asing itu Kejora. Ia kembali berkutat dengan ponselnya dan mengabaikan hal tadi.

***

Kejora diantar Chika kembali ke griya tawang milik Bintang. Bahkan iapun sampai memastikan Kejora telah kembali ke kamarnya.

"Kak," panggil Chika. Tidak ada respon,Kejora pura pura menutup telinganya dan tidak mau merespon Chika.

"Kak,"panggilnya lagi dengan merajuk. Tetap saja,Kejora hanya melangkah mengabaikan Chika.

"Kak,maafin Chika." Kata Chika melas.

Hening.

"Kaaaakkkk,,," melas Chika masih mengikuti Kejora.

"Maafin Chika. Chika gak punya pilihan,kakak harus kembali ke sini. Maaf," ulang Chika merasa bersalah.

Kejora menarik nafas panjang,dan berbalik.

"Tetap saja. Kamu menipuku. Arrgghhh,menyebalkannnn !" Geram Kejora.

Kejora memejamkan mata sejenak dan menghela nafas panjang.

"Air hangat sudah disiapkan,princess. Anda bisa mandi sekarang," suara Ms. Kwan mengalihkan keduanya. Kejora membuang nafas kasar mendengar kata tuan putri lagi. Pelayan itu selalu memanggilnya seperti itu.

"Jangan memanggilku dengan sebutan itu," kata Kejora kesal.

Ia hanya membungkuk. Sedangkan Chika bersiul menggoda Kejora lagi. Ia terkekeh geli mendengar sebutan istimewa yang pastinya perintah Bintang memanjakan Kejora.

"Umh,dimana kak Bintang ?" Tanya Chika.

"Nona ada di kamarnya," jawab Ms. Kwan.

"Apa dia baik baik saja dari tadi siang ?" Tanya Chika lagi.