Tengah kota yang sepi dan gelap malam mencekam menghiasi langkah beberapa pria yang menuju ke seorang gadis tak sadarkan diri di aspal. Mereka tetap waspada dengan senjata api yang masih diarahkan ke perempuan itu. Langkah mereka semakin mendekat.
Salah satu dari mereka menggerakkan tangan sang gadis menggunakan kaki. Tidak ada pergerakan, tidak ada nafas seperti manusia hidup. Wajah yang dihiasi goresan aspal, darah mengalir dari belakang kepala, dan pakaian robek akibat aspal meyakinkan mereka bahwa gadis itu sudah tak bernyawa.
Mereka meninggalkan gadis itu ditengah jalan kota dengan keadaan tragisnya. Jalanan yang sepi dan gelap tengah malam menjadi saksi bisu kecelakaan maut yang terjadi beberapa menit yang lalu.
Orang orang berpakaian hitam bergegas pergi setelah mendapat panggilan dari sang ketua.
Tak lama setelah mobil mereka pergi, sebuah lampu mobil menyorot ke arah Yuka di tengah jalan. Mobil itu berhenti, terlihat penumpang di dalam mobil tersebut kaget dengan apa yang ia lihat. Ia turun dengan cemas melihat korban tabrak lari yang menegaskan itu.
"Nona ?" Panggilnya berharap ada jawaban. Namun nihil, tidak ada pergerakan dari Yuka atau mungkin sudah tidak bernyawa, pikir pria berwajah khas indonesia tersebut.
***
Sementara di tempat Bintang,
"Shut the fuck up ! Dia bukan bagian dari kita lagi,dia pengkhianat." Bentak Bintang geram membuat Kejora kaget sendiri.
Kejora mengernyit heran mendengar percakapan itu. Banyak pertanyaan yang muncul seketika, siapa yang dimaksud oleh Bintang ? Siapa yang berani mengkhianati Bintang ?
Bintang terlihat mengeraskan rahangnya, lalu tiba tiba berubah kaget dan tak mengerti setelah mendengar kalimat lain melalui earphone. Lalu menatap Kejora dengan tatap yang sulit diartikan. Kejora sendiri tersentak di tatap Bintang tiba tiba seperti itu. Ia mengangkat sebelah alis merespon tatapan aneh dari Bintang tersebut.
"What is your mother's name ?" Tanya Bintang tiba tiba. Kejora yang ditanya mendadak dan diluar dugaan, kikuk seketika.
"Eh ? Na-nama mama ?"
"Kenapa nanya nama mama ?" Reflek Kejora justru bertanya balik tanpa menjawab pertanyaan Bintang.
"Jawab !" Tegas Bintang menatap Kejora tajam.
"Sarah,"
Dor !
Suara tembakan membuat Kejora terhenti. Bintang menarik Kejora untuk beralih ke belakangnya. Lalu ia bersiap siap dengan pistolnya. Ia berusaha melihat keadaan di balik dinding dengan hati hati. Tiga orang bersenjata lengkap mengincar keberadaannya dan Kejora.
Kejora yang berada di belakang Bintang menggigit jarinya cemas. Tangan kirinya meremas kaos belakang milik Bintang seperti anak kecil yang ketakutan. Saat Bintang menarik kepalanya dari balik dinding dan kembali pada Kejora, ia menghela nafas menatap Kejora.
"Tidak bisakah lo percaya sama gue ?" Tanya Bintang dingin seolah memaksa Kejora percaya padanya.
Kejora masih merasa cemas dan tak memperhatikan perkataan Bintang. Ia sedang bergelut dengan dirinya sendiri mencoba menenangkan diri dan menyangkal ketakutannya pada suara senjata api.
Bintang memegang lengan Kejora, sedikit mengguncang untuk membuat Kejora berfokus padanya. Ia menatap Kejora lekat, "Hei, Kecoa. Listen !"
"Hei ! Hei ! Jangan takut. Dengarkan aku, kamu akan aman selama bersamaku. Semuanya akan baik baik saja, tetap di belakangku. Aku akan menjagamu, percaya padaku, okay." Kata Bintang terdengar sangat peduli pada Kejora. Kejora menatap lurus manik mata milik Bintang. Ia merasa tenang dan aman. Itu yang ia butuhkan, kata kata yang sangat menenangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You,Bastard !
Action⚠️WARNING⚠️ GXG ! HOMOPHOBIC GET OUT ! MAFIA X MODEL Bintang Galexia Atlanta, perempuan berumur 20 tahun yang telah terjun ke dunia kejahatan sejak remaja. Cewek bertubuh tinggi itu memiliki warna mata biru cerah penuh ketegasan. Garis rahang yang...