28

2.6K 214 7
                                    

"Apa yang akan lo lakukan jika di situasi seperti ini ?" tanya Zek memutar salah satu tangan Kejora ke belakang. Kejora meringis,tangannya terkunci di belakang tubuhnya namun tidak begitu keras.

"Aku tidak tau. Apa yang kamu lakukan ? Lepaskan," kata Kejora tidak tau cara melepaskan tangannya.

"Lo harus bisa menguasai ini. Temukan cara melepaskan diri," ujar Zek masih mengunci tangan kiri Kejora.

Kejora berdecak kesal, "Ck,aku tidak bisa. Lepaskan tanganku !"

Zek memutar malas bola matanya,lalu membentak Kejora keras.

"Ini hal dasar ! Semua orang kita harus bisa teknik mempertahankan diri !" Bentaknya tegas.

Kejora yang pasrah kini tersentak kaget mendengar suara keras itu, ia mau tak mau berusaha melepaskan dirinya sendiri. Dengan asal ia menggerakkan tangan yang satunya untuk memukul ke belakang. Tujuannya adalah untuk melepaskan diri. Tapi Zek menahan tangan mungilnya dan memutar ke belakang juga. Kini kedua tangannya terkunci di belakang tubuhnya.

Kejora mengerang frustasi,ia memprotes Zek. "Kenapa kamu menahannya juga ? Sekarang aku tidak bisa bergerak lagi. Menyebalkan ! Lepaskan aku ! Aku menyerah,"

Dan dengan enteng Zek menjawab, "Tidak ada kata menyerah. Lakukan dengan benar cara melepaskan diri,jangan lemah !"

"Astaga ! Bagaimana aku tau cara yang benar jika kamu tidak memberitahu caranya ?" Geram Kejora hampir menyerah. Ia tidak bisa bergerak lagi.

Zek justru mendorong Kejora ke arah dinding dan menguncinya. Kasusnya semakin sulit membuat Kejora semakin pasrah.

"Baiklah aku menyerah. Aku tidak bisa menyelesaikan ini,aku tidak bisa melepaskan diriku. Jika terjadi kasus seperti ini aku akan berteriak minta tolong,selesai !" Kata Kejora kesal.

Bukannya puas dengan jawaban Kejora,Zek justru tersulut emosi.

"Tidak selamanya orang lain akan membantu lo. Andalkan diri lo sendiri,bodoh !" kata Zek memacu adrenalin Kejora.

"Pantas saja banyak laki laki binatang,ternyata perempuan selalu lemah," gerutu Zek geram sendiri melihat perempuan lemah seperti Kejora.

"Arrgghhh,,," Kejora melompat dengan sekuat tenaga menendang dinding dengan tujuan mendorong tubuhnya ke belakang dengan keras.

Benar saja,Zek yang menahan kedua tangannya dari belakang ikut terdorong ke belakang jauh seiring dengan tolakan kaki Kejora terhadap dinding. Hampir kewalahan dengan gerakan spontan Kejora,Zek mencoba menahan agar pawang ketua gengnya itu tidak jatuh dan lecet di lantai. Zek memutar tubuh Kejora dan berusaha mendaratkannya dengan aman.

Zek melepaskan tangan Kejora saat berhasil mendarat sempurna. Kejora mengatur nafasnya,ia merasa capek. Ia akui jika olahraga atau apapun yang berurusan dengan fisik,ia sangat lemah. Hanya ia dan tubuhnya yang menentang bahwa olahraga akan menjaga bentuk tubuhnya sebagai model. Ia hanya mengandalkan pola makan dan pola tidur serta anugrah bentuk tubuhnya dari lahir.

Kejora membungkuk memegang lututnya kecapekan. Ia berkeringat dan merasa haus membutuhkan air minum.

"Nih," Zek menyodorkan botol minum dan handuk.

"Terima kasih," balas Kejora segera meneguk air menghilangkan hausnya.

Sambil mengusap keringat di wajahnya, Kejora memperhatikan penjelasan Zek.

"Jika mendesak seperti tadi,lo bisa menggunakan kepala lo untuk menyerang wajah pelaku. Lo lemah,tapi kepala lo keras."

"Jika terdapat benda di dekat lo,gunakan untuk membela diri. Seperti sabuk atau handuk,pakai di titik lemah seperti leher." kata Zek menjelaskan dengan praktek pada anak buahnya.

I Love You,Bastard !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang