Happy Reading
.
.
.
.
.
.Chika mengelus pundak Kejora. Kini mereka telah berada di pintu saluran air bawah kota. Dengan Kenan dan Yuka yang mengarahkan para anak buah memindahkan peti berisi senjata ilegal ke mobil di ujung saluran air ini.
Sedari tadi,Kejora hanya diam dan menangis. Pikirannya seputar kekesalannya,kebenciannya dan kemarahannya pada Bintang. Semuanya kian membuatnya geram. Ia tak pernah berfikir jika akan sejauh ini. Berawal dari kebodohannya malam itu yang memilih mengikuti Bintang. Berkutat dengan orang orang aneh yang membuatnya terjebak. Dan sekarang ia seolah dipaksa ikut dengan mereka seperti binatang peliharaan. Usahanya untuk keluar semakin tidak mungkin jika seperti ini. Memberontakpun ia tidak mampu. Malang sekali nasibnya.
"Maaf kak. Chika gak bisa bantu," ujar Chika lirih.
Ia tau perasaan Kejora. Ia memang memihak Bintang,tapi selama ini ia juga mengerti Kejora. Ia hanya tau perasaan Kejora tanpa bisa membantunya. Jika ia membantu Kejora sama saja ia mengkhianati Bintang. Dan itu sangatlah mustahil bagi Chika mengkhianati jasa Bintang untuknya selama ini.
Zek dan Nanda bergabung membawa beberapa barang. Ditangan Nanda terdapat tas yang entah berisi apa.
"Pasang di tubuh D4," kata Bintang menyuruh Zek memasangkan tas yang dibawa Nanda ke tubuh makhluk monster itu.
Chika mengambil laptopnya. Ia masih di sisi Kejora sembari mengotak atik laptopnya.
Zek telah selesai memasangkan tas di punggung D4. Makhluk bagaikan robot itu diam mematung layaknya robot yang sedang di program ulang. Zek membuka tas yang nampak berisi muatan berat itu.
Beberapa silinder merah terikat menjadi satu dengan kabel yang menghubungkan benda tersebut. Sebuah pewaktu menempel di kumpulan silinder merah itu. Bau peledak menyeruak setelah Zek membuka tas. Bom itu memenuhi tas di punggung D4.
Kejora dibuat speechless kembali. Ia dihadapkan dengan rencana yang memacu adrenalin dari Bintang. Pikirannya bertanya tanya untuk apa bom di dalam tas itu. Apa yang ada di pikiran Bintang. Untuk apa ?
"Program D4 untuk ke ruang tengah dan menunggu para polisi datang ke sana," kata Bintang pada Chika yang berada di sebelah Kejora.
Kejora menatap Bintang dan Chika bergantian. Entah kenapa ia mencemaskan sesuatu. Ia merasa tidak tenang dengan rencana Bintang dengan benda berbahaya itu.
"Lo akan meledakkan D4 di apartemen kita ?" Tanya Yuka menebak rencana Bintang.
Bintang menoleh pada Yuka. Ia mengangguk dan tersenyum miring.
"Zek sudah memasang bom yang lainnya di semua ruangan. Begitu semua polisi masuk menggeledah tempat kita,disitulah ledakan harus terjadi. Menghancurkan jejak dan barang bukti tentang kita," jelas Bintang membuat yang lainnya mendengarkan seksama.
"Chika,lakukan sekarang. D4 akan ikut hancur disana. Jikapun dia tidak hancur dan dia di selidiki,mahkluk itu akan menyeret Demian,bukan kita."
Chika mengangguk dan melakukannya. Ia mengotak atik laptopnya yang terhubung dengan program D4.
Kejora menggeleng,ia merasa tidak setuju dengan rencana itu.
"Tidak !" Kata Kejora tiba tiba.
Semua orang mengalihkan perhatiannya pada Kejora.
"Jangan lakukan itu !"
Bintang mengernyit,ia menatap Kejora lekat. Ia menyilangkan kedua tangannya di depan dada melihat Kejora yang kian berani ikut campur.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You,Bastard !
Action⚠️WARNING⚠️ GXG ! HOMOPHOBIC GET OUT ! MAFIA X MODEL Bintang Galexia Atlanta, perempuan berumur 20 tahun yang telah terjun ke dunia kejahatan sejak remaja. Cewek bertubuh tinggi itu memiliki warna mata biru cerah penuh ketegasan. Garis rahang yang...