4

4.6K 346 15
                                    

Budayakan voment :)
Tq 🤞

Happy Reading
.
.
.
.
.







Daniel menyadari telah terjadi kerenggangan di antara Kejora dan Rama. Ia baru saja melihat Rama yang tak hangat dan peduli dengan Kejora. Rama tak mengatakan sepatah kata apapun pagi tadi pada Kejora. Dan bahkan berlarut sampai malam ini. Kejora juga tak berani memulai percakapan karena sikap cuek Rama.

"Ada masalah dengan Rama ?" Tanya Daniel pada Kejora.

Kejora mengangguk lemah.

"Kita sempat berdebat soal Angel," kata Kejora.

Daniel menghela nafas mendengarnya.

"Kak Rama masih tak mau baikan dengan Angel karena kejahatan mamanya. Aku berfikir lebih untuk tak mengucilkan Angel karena hal itu." Kata Kejora.

Daniel mengernyit dan mendengarkan seksama penjelasan Kejora.

"Itu menurutmu ?" Tanya Daniel.

"Ya. Itu yang menurutku benar," jawab Kejora.

"Baiklah. Sekarang paman tanya,dengan kasus yang sama. Pembunuhan terjadi dan semisal itu di lakukan oleh Rama. Kau sebagai adik,apa yang kau lakukan ?" Tanya Daniel membuat Kejora mengernyit.

"Ap-apa maksud paman ?" Tanya Kejora tak mengerti.

"Semisal ketika kau di posisi itu dan dihadapkan dengan kenyataan pahit seperti Angel,Rama telah membunuh seseorang. Apa yang kau lakukan ? Menyembunyikan dan menutupi skandal itu atau menjadi saksi di pengadilan dan membiarkan hukum bertindak ?"

Kejora menggeleng.

"Sepahit apapun,mama selalu mengajarkan untuk membela kebenaran. Aku tidak bisa berbohong,paman." Jawab Kejora serius.

Daniel tertawa garing, "Sudah ku duga,"

"Itu semisal kan paman. Gak beneran," kata Kejora ikut tertawa.

Daniel menatap miris pada Kejora.

"Ini hukum alam. Angel memang tak melakukan apapun,tapi ia ikut terkena dampaknya. Bukan negara yang menghukumnya,tapi masyarakat."

"Aku tidak bilang pendapatmu salah. Aku hanya ingin kau berfikir realistis." Kata Daniel membuat Kejora tak mengerti.

"Hm,sepertinya perdebatan kita tidak akan ada ujungnya paman. Jadi aku akui aku kalah," balas Kejora terkekeh.

Daniel memutar malas bola matanya,tapi ia kemudian tersenyum manis. Ia mengacak acak rambut Kejora.

"Baiklah. Memang hanya kau yang berfikir beda." Kata Daniel tertawa paksa,entah kenapa tatapan Daniel berubah miris.

"Aku akan bicara pada kak Rama. Aku mau minta maaf,aku tidak bisa terus terusan diam dengannya." Kata Kejora dibalas anggukan Daniel.

***

Bintang berkali kali memejamkan mata,namun tak kunjung tertidur. Berkali kali merubah posisi tidurnya yang lebih nyaman,namun tetap saja ia tak bisa tidur lagi karena mimpi anehnya. Ia bangun dan duduk di tempat tidurnya. Ia mengusap kasar wajahnya sambil mengerang kesal. Ia turun dan berjalan gontai keluar kamar.

Ia mengambil air minum dan meneguknya habis. Ia kembali mengisi air di gelasnya dan membawanya duduk. Pikirannya tak tenang dan selalu terbayang mimpi anehnya. Setelah teramal oleh kakek kakek,kini ia mendapat mimpi yang sangat mengganggunya.

I Love You,Bastard !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang