21

2.3K 208 2
                                    

Bintang mengikuti Yuka dengan berjaga jaga sekitar. Lalu mereka berhenti ketika sudah sampai di tempat yang mereka cari. Pintu dewan pemerintah yang mereka maksud. Tak lama,ia mendengar langkah kaki menuju ke sana.


Keduanya bergegas masuk ke dalam lebih dahulu.

"Lo sembunyi di sana !" Kata Bintang menunjuk celah rak buku.

Sedangkan Bintang memilih sembunyi di balik pintu. Ia mengambil sapu tangan yang sudah di beri obat tidur.


Ceklek




Hug




Dengan cepat Bintang membekapnya dan menarik menjauhi pintu. Sebisa mungkin ia membungkamnya agar dua ornag bodyguardnya di luar tidak mendengar suara dari dalam. Yuka yang paham situasi segera mengambil alih menutup pintu untuk menghindari kecurigaan.




Brak





Tapi sialnya Ia menutup pintu terlalu keras dan membuat dua bodyguard di depan pintu curiga.

"Anda baik baik saja tuan ?" Suara dibalik pintu diiringi ketukan pintu.

Bintang yang sudah menyelesaikan tugasnya kini menyeret tubuh tak sadarkan diri itu ke kursi kerja. Ia membuatnya membelakangi pintu. Yuka menahan pintu yang dicoba di buka oleh 2 orang tersebut.

"Kak,bagaimana ini ?" Tanya Yuka gelisah dengan tangan menahan knop pintu.

Bintang berjalan ke depan pintu,sesaat ia melakukan sedikit perenggangan.

"Hitungan ke tiga,lepas knopnya dan tuntaskan !" Kata Bintang dibalas anggukan Yuka.

"1,"

"2,"

"3,"



Brak



Pintu di dobrak pada hitungan ketiga bersamaan dengan Yuka yang melepas knopnya dan menghindar ke samping. Kedua bodyguard itu terhuyung ke depan mengikuti pintu yang ringan tadi. Dannnn,,



BUGH




Pukulan telak Bintang menyambut hangat wajah yang terhuyung tepat di depannya. Alhasil bodyguard itu melanjutkan terhuyung ke samping.


Dug



Yukapun ikut memberi surprise kepada bodyguard itu. Keduanya kini tergeletak pingsan di lantai akibat pukulan dan tendangan Yuka tersebut.

"Huh,sudah lama rasanya tidak memainkan kepalan ini !" Ujar Bintang tersenyum smirk melihat karya pukulannya.

"Ayo ke pesta !" Kata Bintang setelah mengambil map yang hendak diambil dewan pemerintah itu.

.
.

Kondisi di luar sangat rusuh akibat kekacauan yang ditimbulkan oleh Kenan. Beberapa orang kini mulai mengangkat senjata dan berjaga di depan dengan ketat. Semua tamupun kini kalang kabut dan bergegas masuk ke dalam. Kenan dan Zek kini bersembunyi di balik tembok menghindari peluru yang mengarah ke pada mereka.

"Apa boleh membalas menggunakan senjata ? Atau kita hanya perlu diam bersembunyi di sini ?" Tanya Zek pada timnya.

"Apa lo bercanda ?"

"Lo milih sembunyi sama halnya membiarkan mereka membantai kita !" Ujar Kenan.

"Gue akan mengurusnya !" Kata Kenan mengganti senapan tadi dengan dua pistol di tangannya.

I Love You,Bastard !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang