〰️
Petrichor (n) a pleasant smell that frequently accompanies the first rain after a long period of warm, dry weather.
〰️
Lagi. Suara hujan pertama setelah musim panas yang telah menguasai selama beberapa bulan ini akhirnya terdengar juga. Rintik demi rintik hujan jatuh membasahi bumi dengan tenang. Aroma basah tanah yang sudah lama tak tercium itu akhirnya menyeruap masuk memenuhi ruangan tersebut.
"Apa kau juga lupa bagaimana caranya mandi sampai sengaja membasahi ruangan ini?" Suara sarkas dari arah pintu masuk tersebut membuat (Name) mengalihkan pandangannya dari luar jendela.
"A—aku. Tidak punya baju ganti." Jawab gadis itu kikuk.
Pria itu terkekeh sekilas sebelum berjalan ke arah lemari yang berada di sudut ruangan tersebut lalu membukanya dengan tenang. Tumpukan baju milik perempuan yang tersusun rapih langsung terpampang jelas saat pintu lemari itu terbuka.
"Gabi selalu menyiapkan semua bajumu disini. Segera mandi dan bergegaslah turun ke bawah. Falco sudah membuat makan malam." Ujar pria itu pelan.
"Terimakasih, Reiner." Balas (Name) tetap dengan intonasi kakunya.
Gadis itu memandang pantulan wajahnya sesaat pada cermin yang terletak di samping lemari bajunya tepat setelah Reiner pergi dari sana. Muka pucat setengah basah akibat terkena rintikan hujan itu terlihat cukup mengenaskan dari pantulan cermin itu.
Pandangannya beralih ke arah lengan kanannya yang memiliki sebuah tanda lebam ringan akibat terhantam dinding saat dirinya hampir terjatuh. Cuplikan ingatan kejadian yang baru saja terjadi padanya membuatnya kembali teringat pada sosok lelaki yang sudah menariknya naik di atap rumah sakit tadi.
Tubuh kekar, dengan mata hijau zamrud yang menyala, serta aroma maskulin yang bercampur dengan bau hujan musim panas membuatnya tiba-tiba bergidik kecil. Ada sensasi aneh yang mengitari tubuhnya sesaat setelah dia membayangkan sosok tersebut.
(Name) menggelengkan kepalanya pelan, mencoba memupuk kembali kesadarannya. Tanpa banyak berpikir lagi, dia segera mengambil salah satu baju dengan asal laku pergi menuju ke kamar mandi yang berada di ruangan tersebut.
***
Suara dentingan sendok dan garpu yang beradu dengan piring langsung mendominasi ruang makan. (Name) berkali-kali mencoba untuk fokus pada makanannya, namun dia kembali gagal. Tanpa sadar helaan napas berat langsung keluar dari mulutnya.
"Ada apa, (Name)-san? Apakah masakanku tidak enak?" Tanya Falco sedikit khawatir.
(Name) menggeleng, "Apakah kalian bisa berhenti menatapku?" Ucapnya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PETRICHOR // Eren x Readers
Fanfiction[COMPLETED - DALAM TAHAP REVISI] (Name) merasa hidupnya tidak baik-baik saja setelah dirinya terbangun di ranjang sebuah rumah sakit dalam kondisi hilang ingatan. Mimpi buruk dan halusinasi aneh sering menghampirinya hampir setiap saat hingga membua...