〰️
Petrichor (n) a pleasant smell that frequently accompanies the first rain after a long period of warm, dry weather.
〰️
Marley, Year 857 - Present Time
Tidak ada yang dapat gadis berumur 22 tahun itu lakukan selama dirinya berada di Rumah Sakit selain memandang jendela kamar perawatannya. Sejak dirinya tersadar dua hari yang lalu dengan tumpukan memori yang kembali, (Name) belum juga mengucapkan sepatah katapun. Mulutnya terasa kaku, bagaikan ada yang sengaja menguncinya untuk tidak berbicara sama sekali. Lingkaran gelap di bawah kedua matanya juga semakin melebar karena dia tidak bisa tidur dengan baik dalam dia hari ini. Kepalanya dipenuhi dengan banyak pertanyaan yang dia sendiri tidak bisa menjawabnya. Otaknya pun tidak dapat diajak bekerja sama karena masih berusaha mengurutkan satu per satu kejadian yang dialaminya secara rapih dalam ingatan gadis itu.
"Wajahmu terlihat seperti panda di dalam kebun binatang."
(Name) mengalihkan pandangannya pada sumber suara yang berbicara padanya dan menemukan Levi yang baru saja datang dengan menggunakan kruk yang dia belikan beberapa waktu lalu. Jika saja dirinya sedang dalam keadaan baik, (Name) pasti akan tersenyum senang dan memuji kegigihan Levi untuk dapat berjalan kembali. Namun, kali ini dia hanya dapat memandang pria itu dalam diam.
"Hey bocah, tidak sopan mendiamkan orang yang lebih tua darimu." Kata Levi sambil mengambil duduk tepat di samping kasurnya.
"Apa pedulimu, Levi-san? Atau aku harus memanggilmu Kapten?" Jawab (Name) tak tertarik.
Mendengar panggilan itu sontak membuat mantan prajurit itu mengangkat alisnya sebelah, "Ingatanmu sudah kembali?" Tanyanya.
(Name) membuang wajahnya ke sembarang arah dan terdiam selama beberapa saat sebelum akhirnya mengangguk dengan perlahan.
Levi menghembuskan napasnya berat. Pantas saja Reiner mengatakan jika (Name) tampak berbeda setelah sadar dari pingsannya dua hari yang lalu. Dia seperti melihat sosok (Name) tiga tahun lalu setelah guncangan tanah dan perang besar-besaran telah berakhir. Sosok yang tampak kosong dan penuh luka.
"Jangan biarkan masa lalu kembali mengambil alih pikiranmu, teman-temanmu sudah cukup khawatir dengan keadaanmu saat ini." Ujar Levi hati-hati.
"Aku sedang mengusahakannya." Balas (Name) sekenanya.
Gadis itu kembali terdiam sambil memikirkan sesuatu yang mengganggu pikirannya sejak tadi. Perasaan kaget, sedih, takut, dan bingung melebur menjadi satu dan membuatnya tak tahu harus memulai dari mana.
"Levi-san, apa kau tahu—" (Name) menahan kalimatnya sesaat membuat Levi cukup penasaran.
"—di mana Eren?"
KAMU SEDANG MEMBACA
PETRICHOR // Eren x Readers
Fanfiction[COMPLETED - DALAM TAHAP REVISI] (Name) merasa hidupnya tidak baik-baik saja setelah dirinya terbangun di ranjang sebuah rumah sakit dalam kondisi hilang ingatan. Mimpi buruk dan halusinasi aneh sering menghampirinya hampir setiap saat hingga membua...