〰️
Petrichor (n) a pleasant smell that frequently accompanies the first rain after a long period of warm, dry weather.
〰️
Lapangan Rumah Sakit Militer Marley hari ini dipenuhi oleh beberapa kadet baru yang akan melakukan mengikuti kelas perawatan darurat untuk membekali mereka dengan dasar pertolongan pertama apabila terjadi hal yang tidak diingankan selama berada di medan perang. Para perawat dan relawan akan memberikan edukasi langsung kepada para kadet dengan mengelompokkan mereka menjadi beberapa kelompok kecil. Dan entah bagaimana, secara kebetulan (Name) memegang kelompok yang berisi Falco, Gabi, Sofia, dan Udo.
"Kalian memang tidak bisa jauh-jauh dariku ya?" Sarkas (Name) sambil memandang keempat bocah itu malas.
"Oh ayolah (Name)-san, kau terlalu percaya diri. Jika bukan karena Reiner-san, kami mungkin akan berpencar ke kelompok-kelompok lain." Balas Gabi dengan gelengan kepalanya heran.
Falco langsung menyikut Gabi karena telah membocorkan hal tersebut kepada (Name), "Diamlah, Gabi." Bisiknya.
"Reiner? Untuk apa dia melakukan hal tersebut." Tanya (Name) bingung.
"Reiner-sama bilang kau cukup hebat dalam memberikan contoh tentang perawatan darurat. Jadi dia ingin kami mempelajarinya langsung darimu." Kali ini Sofia yang menjawab.
"Apanya yang hebat." Keluh (Name).
"Tenang saja (Name)-san, kami percaya denganmu kok." Kata Udo menanggapi.
Mata (Name) memicing saat merasakan tatapan seseorang dari arah lantai dua gedung Rumah Sakit. Gadis itu melebarkan kedua sudut bibirnya saat melihat sosok Reiner yang tengah mengawasi mereka semua dari atas sana. Dengan antusias (Name) melambaikan tangannya ke atas yang langsung dibalas oleh Reiner. (Name) memutar ingatannya tentang pembicaraannya dengan Reiner kemarin sore. Lelaki itu berkata jika mereka akan berangkat besok siang untuk melaksanakan misi dan Reiner ingin mengajaknya pergi hari ini jika urusannya di rumah sakit telah selesai. (Name) tentu saja tidak menolak karena dia sudah lama tidak menghabiskan waktu berdua dengan sahabatnya itu.
(Name) mengembalikan fokusnya kepada empat bocah yang sejak tadi menunggunya dengan tatapan antusias. Melihat tersebut cukup membuat (Name) meringis dalam hatinya. Bukan karena dia tidak senang mengajarkan mereka cara untuk bertahan hidup, namun kewajiban mereka sebagai kadet lah yang membuat (Name) khawatir. Di usia yang begitu muda mereka sudah harus menjadi prajurit yang siap untuk ditempatkan dalam peperangan. Mereka semua tentu tidak merasakan masa kecil mereka sebagaimana semestinya. Meskipun (Name) tidak pernah merasakan tekanan yang anak-anak ini rasakan, tapi dia sudah melihatnya langsung melalui Reiner. Bagaimana penderitaan yang Reiner alami sejak kecil sampai akhirnya membentuk trauma tersendiri pada diri lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PETRICHOR // Eren x Readers
Fanfiction[COMPLETED - DALAM TAHAP REVISI] (Name) merasa hidupnya tidak baik-baik saja setelah dirinya terbangun di ranjang sebuah rumah sakit dalam kondisi hilang ingatan. Mimpi buruk dan halusinasi aneh sering menghampirinya hampir setiap saat hingga membua...