〰️
Petrichor (n) a pleasant smell that frequently accompanies the first rain after a long period of warm, dry weather.
〰️
Ketenangan yang seharusnya didapat dalam rumah sakit ternyata hanya angan-angan belaka. Banyaknya jumlah korban dari peristiwa penyerangan Kota Liberio dua hari yang lalu ternyata membuat seluruh ruang perawatan dan lorong rumah sakit menjadi penuh. Jeritan kesedihan tiap jam akan selalu terdengar karena bertambahnya korban meninggal akibat tak dapat bertahan dengan luka yang mereka derita.
(Name) menatap langit-langit kamar perawatan yang berada di atasnya. Meskipun dirinya tidak lagi histeris seperti kemarin, tidak dapat dipungkiri jika kepalanya masih dipenuhi dengan reka ulang seluruh kejadian mengerikan yang telah dialaminya. Reiner baru saja berangkat ke Paradise dengan para pejuang lainnya tadi pagi untuk melakukan serangan balasan. Entah apa yang akan terjadi ke depannya, (Name) hanya berharap semua teman-temannya dapat pulang dengan selamat. Dia tidak ingin kehilangan siapapun lagi.
Merasa haus, (Name) berusaha mengambil gelas air minum yang terdapat pada nakas di sebelah ranjang rumah sakitnya.
"Akh..." Ringisnya saat merasakan rasa sakit pada luka tembak di bahunya.
"Sayang, apakah kau haus?" Tanya Calia panik ketika baru masuk ke ruang perawatan anaknya itu.
Dengan terburu, Calia langsung menghampiri (Name) dan mengambil gelas yang ingin diraih oleh anaknya itu dan memberikannya.
"Terima kasih, Ibu." Ujar (Name) sambil meminum air minumnya.
"Maaf, Ibu pergi terlalu lama." Sesal Calia.
(Name) menggeleng lemah, "Aku sudah besar, Ibu. Lagi pula Ibu juga membutuhkan istirahat setelah menungguku semalaman." Balasnya dengan senyuman.
Calia membalas senyuman anaknya dan mengelus kepala (Name) dengan lembut. Tatapan sayang nan khawatir mewarnai mata wanita itu.
"(Name) sayang, kau harus berjanji satu hal dengan Ibu." Ucap Calia tiba-tiba.
"Apa itu, Ibu?" Tanya (Name) sedikit bingung.
"Setelah ini, kau harus selalu sehat dan jangan sampai jatuh sakit. Kau harus menjadi gadis yang kuat namun lembut dengan orang-orang di sekitar. Kau juga harus bisa memaafkan dirimu sendiri maupun kejadian yang telah terjadi selama ini agar bisa tetap hidup dengan baik. Kita tidak akan pernah tahu kapan perang ini berakhir, jadi Ibu hanya dapat mendoakan yang terbaik untukmu." Kata Calia sendu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PETRICHOR // Eren x Readers
Fanfiction[COMPLETED - DALAM TAHAP REVISI] (Name) merasa hidupnya tidak baik-baik saja setelah dirinya terbangun di ranjang sebuah rumah sakit dalam kondisi hilang ingatan. Mimpi buruk dan halusinasi aneh sering menghampirinya hampir setiap saat hingga membua...