Ch. 2

497 129 37
                                    

Revisi : 01-03-2022
617 kata

Tandain aja yaa kalo masih ada kesalahan^^

°°°°°

"Hap, haaa akhirnya turun juga."
Aretha menghela nafas lega, ia pun membersihkan roknya dan bergegas pergi lewat pintu depan.

°°°°°

Namun tiba-tiba telinganya menangkap suara di dekat gerbang bagian depan rumahnya.

"Waah, Abi anterin Yuna ya?" Ucap Yuna yang sangat senang dan benar-benar bahagia, karena melihat sang pujaan hati sedang berada di depan rumah, yang sepertinya sedang menunggu seseorang.

Iya, di sana ada Abi atau Abigail Areansyah yang sedang menunggu sahabat kecilnya, Aretha. ingat dia menunggu sahabat kecilnya Aretha bukan Yuna!

"Ck, Gue mo jemput Ara."
Abigail berdecak kesal, karena yang keluar ternyata Yuna bukan Aretha, padahal dia udah menunggu cukup lama di luar.

"Dia udah berangkat Abi, tante minta tolong anterin Yuna ya?" Bujuk Nira ke Abigail.

Sejak kapan Aretha berangkat??? Dirinya saja bahkan masih menonton drama kedua manusia itu, yang sedang memohon dengan memasang muka sedih + memelas agar Abigail mengiyakan.

"Sama siapa tante?" Ucapnya sambil menyalami Mamanya Aretha, Nira.

"Udah sih anterin Yuna aja, kata Mama kan Aretha udah pergi tuh!" Dia mempoutkan bibirnya, bertingkah sok paling imut.

Dia mengangkat kedua alis artinya dia tak percaya akan perkataan Yuna. "Oh ya?"

"Tante kan ada itu. Tante mau pergi kan?" Abigail kembali bertanya, pertanyaannya kali ini ia tujukan ke Nira, Mamanya Aretha .

"Iya, tante ada kerjaan," jawab Nira singkat.

"Nah sekalian aja, gue masih ada urusan sebentar gak bisa jadi tukang antar!"
Ucap Abigail yang menajamkan 2 kata terakhir.

'Ck, apa sih bagusnya Aretha,masih bagusan juga Yuna dari dia!' Kondisi muka Yuna benar-benar tak terkontrol lagi wajah yang tertampil itu terlihat sangat menyeramkan. Seperti nenek lampir, canda aelah tapi.... bo'ong bwahahaha.

Setelah dia berkata seperti itu ia pamit dan langsung menggas motornya.

Aretha yang sedari tadi menonton pun menghela napas pelan akhirnya memilih lewat pagar belakang saja.

Langkah lesu tertampak pada langkah kedua kaki perempuan cantik itu, sampai ketika langkahnya terhenti di depan sebuah taman yang cukup besar di komplek perumahannya.

Aretha hanya menatap kosong ke arah taman itu tanpa ia sadari setitik air mata keluar dari mata yang indah itu menghiasi wajah cantiknya.

Sekelebat ingatan masa lalu terputar kembali dipikirannya. Air mata yang tidak bisa di bendung lagi, tiba-tiba keluar makin deras dan isakan kecil lolos dari bibir ranum milik Aretha.

7 tahun yg lalu

"Uwaaaa, kakak tangkap Ara kalo bisa bwee..." Ucap anak kecil itu yang tak lain adalah Aretha ketika usianya masih 9 tahun.

"Hiyaaa, Ma ayo kita kepung Ara. Mama sebelah sana dan kakak sebelah sini!"

"Ok sayang, kita pasti bisa tangkep Ara!" Teriak Nira semangat.

"Pa, jangan sampe Mama sama kakak berhasil nangkep Ara ya?" Aretha menggoyang-goyangkan badan mungilnya yang sedang berda di gendongan Papanya.

"Siap tuan putri!" Jawab sang Papa patuh.

Mereka sedang bermain kejar-kejaran berkelompok, Aretha dengan Papa dan kakaknya dengan Mama.

"Ke tangkep kamu hahahaha...." Gelak tawa seorang laki-laki tampan itu yang tak lain adalah kakaknya Aretha atau Alzro Arbin Putra, membuat Mama serta Papanya ikut tertawa juga. Dan tertampanglah wajah cemberut milik adiknya itu, yang menambah kencang tawa mereka.

"Ara kangen kakak......"
Lirih Aretha, dia menarik nafas panjang kemudian melanjutkan kalimatnya
".......mereka berubah kak, hiks. Kenapa kakak gak bawa Ara juga sih? Ara capek di sini sendiri hiks."

Tanpa perempuan itu sadari ada seseorang yang sedari tadi mengamati Aretha dan akhirnya pria itu memutuskan untuk menghampiri Aretha.

"Ra?" Ucapnya dari jarak yang dibilang cukup dekat tapi tak ada sautan dari perempuan itu.

Dia mengulangnya lagi dengan sedikit mengencangkan suaranya.
"Ra?"

Merasa masih tak ditanggapi akhirnya ia memegang pundak perempuan itu, kemudian perempuan itu menoleh dan............

•••••••••••••••
To be continued

jangan lupa vote, komen, dan follow aku ya readers.
Setiap votmen kalian itu adalah penyemangat aku buat nulis cerita.


Bye bye
See you next chapter
Aku sayang readers

Someday [Selesai]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang