HAPPY READING GUYS💜
¤ ¤ ¤
'Laki-laki apabila tulus mencintai seorang perempuan, ia akan melakukan segala cara untuk melindungi perempuannya itu.
Namun terkadang ia lupa, bisa saja hal yang ia sebut melindungi adalah awal dari luka yang perempuannya terima.'°°°°°
"Yuna! Lo bilang bakal ngelindungin Aretha dari bokap lo yang gak waras itu!" Bentak seseorang yang tadi menarik paksa Yuna ke rooftop .
Yuna memandang datar laki-laki yang ada dihadapannya ini. Kali ini ia benar-benar tak ada minat melihat sosok yang ada dihadapannya ini.
"Kita putus." Dua kata yang dilontarkan Yuna dengan santai, membuat mata laki-laki itu, Abigail Areansyah, terbulat sempurna.
"Lo-!"
"Bukannya ini yang lo inginkan? Entah kenapa, jujur gue capek melalui hari-hari seperti ini. Kali ini gue mau keluar dari zona nyaman gue. Jadi kita putus." Yuna berbalik arah, meninggalkan Abigail yang diam mematung. Ia sedang mencerna pelan-pelan ucapan Yuna.
Dengan segala keberaniannya Abigail mengatakannya. "Bobby kakak lo kan?!" Teriak Abigail
Yuna berhenti, detak jantungnya berdetang 2 kali lipat lebih cepat dari yang tadi. Napasnya terasa sesak.
.
.
.
."Kakak! Sebenarnya yang adik kakak ini, aku atau Aretha sih?!" Pekik Yuna, wajahnya memerah menahan amarah.
Ia akhirnya bisa berbicara berdua dengan kakaknya, setelah mencari waktu yang tepat. Ia cukup kesulitan untuk berbicara, karena kakaknya, Bobby seperti sengaja menghindarinya.
"Adik gue itu, lo." Singkat. Jawaban singkat dari mulut Bobby membuat hati Yuna menghangat. Ia pun tersenyum tipis.
"Tapi kenapa? Kakak selalu sama dia! Kan aku yang adik kakak!"
"Lo lupa? Lo gak inget sama semua hal yang udah lo lakuin? Atau lo pura-pura lupa?" Dengan wajah tanpa ekspresi, Bobby menatap dalam adiknya. 'Ternyata lo sekarang sudah besar, namun tingkah lo masih kekanakan.'
"Apa yang gue lakuin kak?" Tanya Yuna bingung, wajahnya terlihat jelas kebingungan.
"Mobil sedan dan truk, jangan lupakan itu." Bobby berjalan ke arah sebaliknya, bermaksud meninggalkan Yuna, namun Yuna menghalangi jalan kakaknya dengan menghadangnya.
"Jelasin. Kakak gak lupakan? Adik lo ini udah jadi orang bodoh, yang gak bakal pernah ingat kejadian sebelum memasuki usia 14 tahun." Ia mengepalkan kedua tangannya, entah bagaimana, ia merasakan sesak ketika Bobby membahas tentang mobil sedan dan truk.
....
'Siapa dia? Kenapa Papa terus-terusan memuji dia, ketika nilaiku jatuh?' Batin Yuna kesal, dengan sikap Papanya.
"Seharusnya kamu itu seperti dia!" Bentak Yuda, setelah melihat nilai 8 di rapot putrinya.
"Dia itu siapa sih Pa? Kok Papa ngomongin dia terus?" Tanya Yuna yang sudah sangat jengkel dengan cara Papanya memuji anak lain dan merendahkan anak sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Someday [Selesai]✔
Teen FictionCerita udah tamat. Gak lanjut revisi lagi karena mau fokus cerita satunya. Part lengkap yaa^^ "Someday, all will surely feel happiness." . "Ra?" -Abigail "Gue gak apa-apa" -Aretha •••••••••• "Someday. Pasti adakan hari dimana mereka menyayangi Ara s...