Ch. 39

126 29 24
                                    

Haii

How are you?
I hope all of you are in good health

Lagi sok-sok inggris dulu yekan wkwk

Gak usah banyak cincong lagii

Cusss baca

Oh ya yang bagian pesan dari aku wajib kalian baca loh, jangan dilewat-lewat.

HAPPY READING GUYS❤

¤ ¤ ¤

'Tak pernah terbayang jika aku akan dilahirkan dan aku juga tak pernah membayangkan rasa sakit ketika dilupakan.'

-Aretha Salsabila Putri

°°°°°

FLASHBACK

"Nira, mama senang banget bakal punya cucu perempuan lagi." Ujar nyonya tertua atau mamanya Roy, mama suaminya.

"Iya papa juga senang. Pokoknya setelah lahirnya putri cilik itu papa bakal kasih seluruh harta kekayaan milik papa ke kalian, Roy dan Nira." Ucap tuan tertua membenarkan perkataan istrinya.

Keluarga itu terlihat bersuka cita kembali. Canda dan tawa memenuhi suasana rumah megah ini. Tak menyangka jika mereka akan kedatangan seorang anak perempuan kembali. Duka yang dulu sempat mereka rasakan terobati dengan hadirnya anak perempuan itu ke dalam keluarga mereka.

.
.
.

Sampai hari itu tiba, hari dimana seharusnya bertambah kebahagian untuk keluarga itu namun ternyata duka telah menanti mereka dari arah belakang. Hari yang sangat mereka tunggu-tunggu menjadi hari yang amat tragis bagi keluarga mereka.

Hari itu mereka kehilangan sosok tuan tertua atau kakek dari anak perempuan yang akan lahir ini. Hari kelahiran anak perempuan ini malah menjadi petaka di dalam keluarga harmonis mereka.

Anak perempuan itu, Aretha Salsabila Putri, ia terlahir di waktu yang tidak tepat. Mamanya atau Nira terbaring koma setelah melahirkan Aretha. Menambah puncak masalah di hari kelahirannya. Aretha yang seharusnya mendengarkan suara azan ketika ia lahir dari papanya namun papanya seakan lupa dengan kehadiran bayi perempuan mungil itu, sampai suster laki-laki yang menggantikan azannya.

Alzro yang saat itu masih berusia 4 tahun hanya menatap bingung punggung papanya yang sedari tadi berjalan ke sana ke mari tanpa menyapanya. Ia tidak mengetahui perihal kelahiran adiknya karena dia pun tidak diberitahu bahwa ia akan mempunyai seorang adik.

Yang ia ketahui saat itu hanyalah kepergiannya kakek kesayangannya serta mamanya yang saat ini sedang terlelap nyenyak dengan berbagai alat yang berada ditubuhnya, entahlah Al tak mengerti alat-alat apa saja itu.

Diam hanya inilah yang ia lakukan, ia tak tahu apa-apa. Sampai matanya melihat kupu-kupu indah berwarna coklat muda terbang melewati arah pandangnya membuat fokus Al teralihkan ke kupu-kupu itu. Ia mengikutinya, pergi sendiri tanpa meminta izin terlebih dahulu.

Hingga langkahnya terhenti tepat di depan ruangan bayi, ruangan itu dindingnya terbuat dari kaca, ia bisa melihat dengan jelas para adik bayi yang berada di dalam sana. Matanya berbinar-binar, ia menginginkannya sangat menginginkannya. "Al juga mau Adik bayi kayak gitu," gumam Al, ia cemberut menarik napas pelan.

Someday [Selesai]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang