Ch. 49

109 19 1
                                    

Cieee nungguin Someday up kan xixi

Aku gak bakal banyak omong
Cuman aku minta kalian buat vote dulu🔥
Udah itu komen yang banyak🔥🔥

Spam emot api "🔥" biar aku semangatttt

HAPPY READING GUYS💜

¤ ¤ ¤

'Aku pikir aku dan kamu akan menjadi kita nyatanya aku dan kamu hanya menjadi luka .'

°°°°°

Cuaca di pagi hari ini cukup terasa dingin, awan berwarna kelabu menggantung di atas sana. Banyak orang yang tak menyukai pagi ini setelah melihat awan kelabu itu.

Berbeda dengan salah satu remaja laki-laki ini, sedari tadi ia mencoba untuk menahan senyum bahagia yang terus berusaha untuk mengembang. Ia tak mau terlalu banyak berharap, tapi ia merasa ini akan berjalan dengan mulus.

'Kalo gini, gue bakal berhasil berangkat sekolah bareng Ara lagi!'  Pekiknya histeris di dalam hati.

Ia dengan cepat melangkah menuruni anak tangga satu persatu, setelah sampai di anak tangga terakhir ia segera meloncat dan berlari kencang menuju dapur.

Senyumnya semakin mengembang melihat kedua orang tua dan adiknya tengah sarapan bersama. 'Pas banget! Jadi gak bingung nyari-nyari dan menghemat waktu!'

"Bunda! Ayah! Kakak pamit ya? Takut nanti terlambat," ujarnya semangat sembari menyalimi kedua orang tuanya.

"Gak sarapan dulu kak? Nanti kakak kelaparan gimana? Terus jadi gak fokus sekolahnya." Ucap Mita, ia tersenyum lega melihat putranya kembali bersemangat.

"Nanti aja deh Bun, soalnya ada hal yang sangat penting! Kalo gitu kakak pergi ya? Assalammu'alaikum Ayah, Bunda. Bye bye Amon...." ia melambaikan tangannya dan menghilang di balik pintu.

"Huft, semoga hari ini adalah hari keberuntungan gue!"

Abigail langsung menancapkan gasnya, melaju dengan kecepatan sedang. Ia pergi dengan menggunakan mobil hitam kesayangannya.

.
.
.
.

"Haa... mau hujan, gue harus kayak mana? Benar-benar pertanda buruk!" Umpat Aretha menahan rasa kesalnya setelah melihat awan kelabu menggantung di langit-langit yang siap kapan saja menghujani bumi ini.

Tin tin!

Aretha menoleh kebelakang, ia melihat sebuah kendaraan motor mulai menepi ke arahnya. Si pengendara membuka kaca helm, Aretha mengangkat sebelah alisnya setelah mengetahui siapa itu.

"Mau ngapain kak?" Tanya Aretha mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Mau jemput lo lah! Lo pikir gue mau ngojek gitu?! Dah yok cabut!" Jawab Bobby dengan nada yang terdengar sangat marah. Sudah dapat terlihat dengan jelas kilatan amarah dari mata miliknya

"Tap--" Bobby yang tak mau lagi mendengar penolakan Aretha segera menarik adik kelasnya itu, dan ia langsung melajukan kendaraannya tanpa melihat apakah Aretha sudah siap atau belum.

"Lo lupa! Gue gak pernah suka sama penolakan! Apa lagi sampe gue di tipu!" Bobby berteriak cukup kencang, supaya suaranya tak tertutup suara angin. Kemudian ia mengijak rem tiba-tiba membuat Aretha tanpa sengaja memeluk Bobby, Aretha takut tiba-tiba terlempar.

Someday [Selesai]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang