Ch. 17

188 89 13
                                    

Revisi : 11-03-2022
1162 kata

Tandain aja yaa kalo masih ada kesalahan^^

Oh ya aku ingetin, kalo mau dapet bonchap semua chapter harus mendapatkan minimal 20 vote. Jadi jangan lupa vote yaa^_^

°°°°°

"Gue bakal melakukan apapun sesuai keinginan lo, tapi lepasin Ara. G-gue, gu-gue tau lo suka kan sama gue kan? Gue mau jadi pacar lo asal lo lepasin Ara. Pliss..."
Abigail mengelus tangan Yuna dan memohon dengan sangat.

°°°°°

Yuna tersenyum miring, kali ini dia kembali menang dan mendapatkan apa yang dia ingin kan.

'Kalo gitu nanti Abi tembak Yuna pas pulang sekola. Nanti Yuna bakal jauhin Papa dari mau ngecelakain Ara, asal Abi gak pernah putusin Yuna. Apa Abi siap? Ah dan satu lagi jika orang bertanya kenapa Abi mau jadian sama Yuna, bilang aja Abi udah suka Yuna dari lama, gimana? Bisa?'
Bisik Yuna kepada Abigail

Abigail hanya membalas dengan anggukan, dia sudah tak peduli lagi tentang apapun asalkan Aretha selamat Abigail akan melakukan segala cara untuk itu.

'Ok honey, Yuna tunggu sepulang sekolah, bawa coklat sama bunga ya, bye bye,'
Bisik Yuna kembali.

Kemudian dia pergi meninggalkan Abigail yang tengah menatap kosong ke depan. Laki-laki itu juga bingung apa keputusan dia ini benar? atau malah sebaliknya salah?

Di pikirannya sekarang yang penting dia bisa melihat Aretha. Abigail tak tau bahwa keputusannya itu akan menjadi masalah besar di hubungan persahabatan Abigail Areansyah dan Aretha Salsabila Putri.

○○○○○

Pulang sekolah Abigail membeli bunga serta coklat sesuai perintah Yuna, dia mengajak Yuna pulang bareng dan Abigail berhenti di sebuah taman kemudian nembak Yuna di taman itu.

Yuna sampai dirumahnya, dia sangat bahagia hari ini, ya... karena hari ini adalah hari kemenangannya. Lagi, Yuna berhasil merebut apa yang ada disisi Aretha.

Dia berjalan ke arah sebuah gudang dan membukakan pintunya. Di dalam gudang tersebut terdapat lah Aretha yang terlihat lemas.

"Aduh, adik Yuna sayang. Gimana kabar lo? Yuna harap baik-baik aja, udah yuk kita keluar dari gudang, lo mandi ya? Bisakan kan? Biar cantik, gak enak liat lo belum mandi."

Melihat tingkah laku Yuna yang tiba-tiba saja baik itu membuat Aretha merasa aneh, 'Ada apa? Apakah dia sedang kesambet? ' pikir Aretha.

"Ayok Ara sayang, gak mau keluar nih? Yuna sekarang lagi seneng banget, mulai sekarang kalo Papa mau jahatin kamu telpon kakak aja ya atau teriak aja panggil nama kakak, bakal kakak bantuin kok!"
Ucap Yuna lembut sekali.

"Ah i-iya makasih, Yun."
Balas Aretha sambil menggapai tangan Yuna.

"Iya gak apa-apa, udah kewajiban Yuna yang notabennya kakak lo, meskipun Yuna itu cuman kakak tiri lo," jelas yuna.

Aneh. Kenapa bapak dan anak ini sama-sama sikapnya suka berubah-ubah? Kadang marah-marah gak jelas macam iblis atau kadang-kadang baik-baik kayak gini.

'Kenapa Yuna tiba-tiba dia baik kayak gini?
Ah Ara gak boleh berburuk sangka
Maybe, tuhan sudah mengabulkan doa Ara?
Mungkin saja bukan?
Tapi kenapa perasaan Ara tidak tenang, seolah-olah Yuna berbuat kayak gini malah akan berdampak lebih parah ke kehidupan Ara?
Jika Yuna benar-benar berubah, terima kasih tuhan karena mau mengabulkan doa Saya.'

Someday [Selesai]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang