Haii up lagiiEmm.. aku boleh minta tolong gak? Tolongin yaa, pliss
Untuk pembaca Someday, tolong ketik 1 saja kalimat penyemangat buat aku, aku mohon.
Seseorang menyuruhku untuk berhenti menulis, jadi aku mohon banget sama kalian untuk kasih aku 1 aja kalimat penyemangat.
Aku takut, aku takut malah nyerah...
Padahal aku udah berjuang sejauh ini ')
Mereka bilang semuanya percuma, seolah seluruh perjuanganku selama ini percuma dan gak ada gunanya.
Rasanya nyesek wkwk.
Semudah itu ya? Semudah itu mereka menyuruhku berhenti. Seandainya aku meminta mereka berhenti melakukan yang mereka suka, apa mereka akan berhenti?
Jadi aku mohon.... kasih 1 kalimat penyemangat atau 1 kata apa pun itu. Supaya aku bisa ngasih lihat ke mereka kalo aku gak bohong!
Ada yang menghargai karyaku! Ada yang menerima serta membacanya!
Ku mohon, kalian sangat berarti untuk ke berlangsunganku dalam menulis.
Hidupkan sebentar saja data seluler kalian, hanya untuk memberikan 1 kalimat atau hanya 1 kata penyemangat, tolong bantu aku...
Aku gak mau kehilangan apa yang aku suka lakukan kembali. Masa sih aku harus nyerah dan melakukan hal yang gak aku suka?
Makasih untuk kalian yang sudah meluangkan waktu untuk membaca karya percuma dari aku hehe.
Makasii juga buat kalian yang udah ngasih 1 kalimat atau 1 kata untukku. Betapa berharganya 1 komen kalian.
Maaf ya gak bisa nahan lagi soalnya, cape...
HAPPY READING💜💜
°°°°°
"Ra lo dimana sebenarnya?" Tanya laki-laki itu frustasi entah dengan siapa ia bertanya.
"Gue udah cari lo ke mana pun, tapi..."
"Gue gak berhasil nemuin lo, bahkan tempat yang sering lo kunjungin dulu, gak ada lo di sana. Jadi, gue harus nyari lo ke mana lagi, Ra?" Lanjut laki-laki itu, suaranya terdengar sangat putus asa.
Abigail memutuskan untuk duduk sebentar. Mendongak ke langit yang amat cerah-secerah rembulan.
Tidak tahu apakah dirinya harus bersyukur atau tidak, atas langit yang terlihat tak akan hujan.
Sampai sebuah bola menggelinding mengenai kaki laki-laki tersebut. Abigail yang tengah asik mendongak segera menurunkan pandangannya.
Seorang anak kecil berlari menuju ke arahnya. Terlihat anak itu berlari sembari tertawa riang.
"Gue jadi rindu masa kecil," gumam Abigail tanpa sadar.
Anak kecil itu tepat berada di hadapannya, terlihat bahwa anak kecil tersebut tengah mengatur napasnya yang tak beraturan.
"Permisi kak, Zion boleh ambil bola itu gak?" Tanya anak laki-laki itu--Zion. Anak itu tersenyum ramah.
Abigail tak menjawab dia hanya memperhatikan anak itu--Zion. Zion mengelap keringat di wajahnya menggunakan lengan pakaiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Someday [Selesai]✔
Teen FictionCerita udah tamat. Gak lanjut revisi lagi karena mau fokus cerita satunya. Part lengkap yaa^^ "Someday, all will surely feel happiness." . "Ra?" -Abigail "Gue gak apa-apa" -Aretha •••••••••• "Someday. Pasti adakan hari dimana mereka menyayangi Ara s...