"Hoammm.." Arel terbangun dari tidurnya, ia mengerjapkan mata cantiknya.
dimana Rea?
"Arel kau sudah bangun?"
Mendengar suara Rea, Arel dibuat tersenyum melihatnya.
"Hem.." Gumam Arel halus.
Rea dibuat tercengang dengan visual Arel.
apa-apaan wajah polosnya itu?
"Bagaimana tidurmu, nyenyak?" Rea duduk di samping Arel dan mengelus rambutnya.
Arel menutup mata menikmati perlakuan Rea.
"Ya.. Bagaimana bisa aku tertidur di sini? bukankah kemarin kita masih ada di sofa?" Arel bangun dan duduk menghadap Rea.
Rea segera melepas tangannya, dan menatap segala tingkah Arel.
"Ya, kau tertidur di pangkuanku. Jadi aku menggendongmu kemari."
"Apa?!"
Wajah Arel dibuat memerah.
"Kau menggendongku seperti apa? Tidakkah aku berat?" tanya Arel khawatir.
"Tidak, kau tak seberat itu, Arel. Dan aku menggendongmu seperti apa yaa?"
Karena tak mampu menjelaskannya, Rea memeragakan posenya. Pose menggendong ala bayi koala.
"Ah, itu memalukan Rea!" Arel mendorong tubuh Rea. Entah, ia merasa begitu malu dan mendorongnya begitu saja.
"Tidak, itu tidak memalukan. Kau imut!" Rea tersenyum memandangi Arel.
"Rea..." tatapan Arel memohon agar Rea berhenti menggodanya.
"Haha, baiklah. Sekarang cepat mandi. Kita belum belanja keperluan rumah, kan?" Rea lalu keluar dari kamar dan membiarkan Arel sendiri.
Arel tersenyum tipis mengetahuiu Rea pergi.
yah, ini jauh lebih baik dari apa yang kurencanakan
-------
Mereka kini tengah berada di dalam supermarket. Rea mendorong troli, dengan Arel yang melihat kesana-kemari.
"Nanti jangan jauh-jauh dariku, ingat!" Peringat Rea ketika Arel mulai memasukkan barang ke troli.
"Iya, iya. Ayo cepat ke sana!"
Melihat antusias Arel, Rea segera mempercepat langkahnya. Ia juga sesekali memasukkan barang yang menarik perhatiannya.
"Rea, kalau kau masih ingin memilih barang disini, maka aku akan ke koridor alat kebersihan." Arel menjelaskan maksudnya, karena bagaimanapun ia masih dalam pengawasan Rea.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Gigolo So Cute [Not Gay]
RomanceArel, lelaki berumur 20 tahun yang memiliki kecantikan di atas rata-rata. Membuat setiap perempuan iri ketika melihatnya. Para lelaki pun bisa terpesona dan lupa akan orientasinya. Namun, di suatu malam. Saudara kembarnya Aron. Menjualnya pada kena...