- Nio POV
Setelah mengantar Victoria aku kembali kerumah. Aku sudah melakukan banyak aktivitas tapi jam masih menunjukkan jam 10.30 pagi. Sudah tidak terhitung berapa kali aku melirik jam tangan Vacheron Constantin Tour de I’Ile yang ada dipergelangan tangan kiriku. Kenapa dia lama sekali berputarnya? Apa jamnya rusak? Aku membuka ponsel untuk memastikan jam sekarang. Tetap sama.
Aku memang mengambil cuti hari ini. Semua pekerjaanku akan di ahlikan kepada Al khusus hari ini. Pasti dia sedang mengutukku sekarang karena membuatnya sangat sibuk hari ini. Sesekali biarkan dia merasakan apa yang aku alami bertahun-tahun ini karena dia yang dengan gampangnya pergi berkencan dengan para wanita dan meninggalkan setumpuk pekerjaan untukku.
Tapi kenapa rasanya bosan sekali. Jika begini aku lebih baik memilih bekerja daripada tidak melakukan apapun.
Guk Guk
Tiba-tiba muncul anjing kecil dibawah kaki ku dan menatapku manja.
" Tory? " Anjing kecil milik Victoria yang mengingatkanku akan cap tangan diwajah Shella White.
Guk guk
" Apa mau mu anjing kecil? " Aku mengangkat anjing kecil ini ke pangkuanku. Membuat anjing kecil ini dengan heboh menggoyangkan ekornya.
Tidak disangka anjing kecil ini cukup menghibur kesendirianku. Saat melihat jam ternyata sudah hampir jam makan siang. Jadi aku menurunkan anjing kecil ini dari pangkuanku dan bersiap pergi makan siang dengan majikan anjing kecil ini.
Aku memarkirkan mobilku diantara mobil-mobil lainnya. Memang sedikit mencolok karena mobil hitam ini jelas berbeda kelas dengan yang lainnya. Bisa kau bayangkan jika dia berwarna merah?
Parkiran cukup penuh. Artinya cafe sedang ramai. Tidak salah aku membeli cafe ini. Pemiliknya adalah seorang kenalan lama yang sudah tidak tinggal di kota ini. Jadi dengan cepat dia melepaskan cafe ini untukku.
Saat masuk aku sudah melihat Victoria yang membawa pesanan pelanggan dengan senyum cerah. Tapi senyum cerahnya langsung lenyap ketika melihat wajah pelanggannya. Ekspresi kakunya membuatku penasaran siapa pelanggan itu?
" Hello Victoria? Kita bertemu lagi. " Ucap pelanggan pria itu.
Aku memperhatikan mereka dari jauh tapi masih bisa mendengar pembicaraan mereka. Pria itu sengaja mengeraskan suaranya agar didengar orang.
Lalu pelanggan wanita yang duduk didepan pria itu memperhatikan sekitar dengan senyum menggoda.
Mrs. White?
Aku yakin itu ibunya Shella white. Karena aku pernah beberapa kali bertemu dengannya saat pesta perusahaan.
Aku yakin pria yang bersamanya saat ini bukan suami ataupun keluarganya. Karena jelas aku mengenal suaminya dan keluarga tidak akan merangkul mesra dia seperti itu.
" Silahkan dinikmati pesanannya. " Victoria berbicara dengan cepat sebelum pergi dari sana secepat mungkin. Tapi pria itu memang sengaja ingin mempermalukannya.
" Siapa ayah anak dikandunganmu Victoria? Apa pria besar kemarin? Atau pria lainnya? Aku masih ingat kau begitu munafik saat bersamaku tapi lihat sekarang. kita bahkan baru putus beberapa bulan yang lalu. Hahaha.. " Pria itu tersenyum menang kearah Victoria.
Aku hampir berlari menarik Victoria kepelukanku. Tapi ternyata responnya lebih cepat dari yang aku bayangkan.
Hanya hitungan detik pesanan yang baru saja diantar Victoria telah berpindah ke wajah pria itu. Semua orang terkejut dengan respon Victoria.
" Asal kau tahu aku memang tidak pernah ingin tidur bersamamu karena kamu adalah pengecut sialan yang memalukan. Selain memamerkan otot sialanmu itu pada wanita tua kesepian apa lagi yang bisa kau lakukan? " Sembur Victoria kencang. Semua orang termasuk aku terdiam karenanya.
WOW!
aku baru sadar sisi Victoria yang ini. Aku merasa bodoh karena melupakan sisinya yang ini. Jika dia bisa mengalahkan Shella maka yang ini harusnya tidak sulit.
" Jaga ucapanmu gadis jalang. Siapa yang kau maksud wanita tua kesepian? " Mrs. White terlihat tidak senang mendengar ucapan Victoria.
" Oh maaf jika anda tersinggung Mam. Maksud saya wanita tua kesepian yang saya temui di hotel bersama pria sialan ini. Anda pasti baru bersama pria ini. Jadi aku sarankan simpan uang anda untuk hal yang lebih menarik daripada untuk pria ini. " Victoria menyelesaikan pidato panjangnya dengan sekali tarikan nafas.
Oh jadi pria ini mantan pacarnya yang John sebut itu. Robert?
Sekarang aku merasakan semua orang menahan napasnya karena wajah pria itu merah padam menahan emosi dan juga malu.
" Keparat kau Victoria. " Pria itu berdiri dengan cepat membuat kursinya terjatuh dan menimbulkan suara keras. Tapi tidak ada yang peduli karena tangan pria itu yang terangkat dan mengarah ke pipi Victoria membuat semua orang shock.
Dengan cepat aku menahan tangan pria itu sebelum mengenai pipi Victoria.
" Jangan pernah berani menyentuh wanitaku . " Aku menyentak kuat tangan pria itu.
" Siapa kau brengsek? " Teriaknya tidak terima.
" Nio. " Aku mendengar suara kaget Victoria dibelakangku.
" Sayang, apa mereka menyakitimu? " Tanyaku ketika berhadapan dengan Victoria. Dia terlihat baik-baik saja. Tentu saja karena aku ada disana dari awal. Tapi pertanyaan itu keluar begitu saja dari mulutku.
" Aku baik-baik saja. " Wajah Victoria merona entah karena apa. Tapi itu membuatnya sangat sexy. Apalagi pipinya yang semakin chubby sekarang.
" Nio D.Feehop? "
" Hello Mrs. White. Aku tidak menyangka akan bertemu denganmu disini. Aku dengar Mr. White sedang di Kanada. Aku pikir kau bersamanya. "
Mrs. White langsung pucat dan terlihat bingung. " Di...dia supir baruku. Jangan salah paham. " Ucapnya kemudian.
" Oh SUPIR baru? " Aku sengaja menekan dibagian supirnya. Sudut bibirku terangkat dan jelas tatapan mencemooh itu aku tujukan pada pria didepanku ini.
Wajah Robert semakin merah padam dan kedua tangannya gemetar menahan emosi.
" I... Iya. Aku harus pergi. Maaf telah mengganggu anda nona. " Ucap Mrs. White kemudian pergi dengan cepat dari sana. Lalu mobil itu keluar dari parkiran dengan sangat cepat. Meninggalkan Robert yang masih berdiri kaku disini.
" Pergilah. Jangan ganggu aku lagi. " Ucap Victoria tanpa menatap Robert dan merapihkan meja yang berantakan karena emosinya tadi.
Robert pergi dengan mengumpat dan aku baru sadar banyak kamera yang merekam aksi tadi. Kenapa sekarang banyak paparazi dadakan?
Selesai merapihkan meja aku mengikuti Victoria masuk kedalam dapur. Aku memberi kode kepada staf dapur agar tidak memberi hormat padaku.
" Kenapa kau terus mengikuti? " Bisik Victoria.
" Ayo makan siang. " Aku menggandeng tangannya dan naik kelantai 2 menuju meja yang sudah penuh oleh makanan enak dimeja.
" Kapan kau memesan semua ini? " Tanya Victoria bingung.
" Makanlah. Setelah ini aku ingin mengajakmu ke suatu tempat. "
" Tapi ini masih jam kerjaku. "
Tiba-tiba pesan masuk keponselku dan ternyata dari managerku.
" Victoria kau diliburkan untuk shift malam. "
Aku menatap pria didepanku curiga.
" Apa yang kau katakan pada managerku? " Tuduhku padanya.
" Tadi kau sangat keren. Aku seperti menonton black widow tadi. Kecuali perut besarnya. " Aku menyuap makanan kedalam mulutku dengan santai.
Tapi orang didepanku seperti akan menyantapku hidup-hidup. Apa ini namanya hormon kehamilan? Kenapa dia mudah emosi sekali?

KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY ( Nio And Victoria )
RomanceSemua karena alkohol. Jika aku bertemu dengan jin yang bisa mengabulkan 3 permintaan maka permintaan pertamaku adalah memusnahkan alkohol dari muka bumi ini. - Victoria Kyle Monrie Alkohol memang bisa menghilangkan masalahku sejenak tapi kemudian...