5.

801 56 3
                                    

- Nio Pov

Aku berdiri diujung ranjang memperhatikan Victoria yang terbaring lemas disana dengan handuk yang masih menutupi hidungnya. Matanya tertutup. Dia tidur atau pingsan? Aku tidak tahu cara menjaga orang sakit. Apalagi wanita ini begitu membenci bau parfumku. Aku bahkan tidak berani mendekatinya sekarang.

Baru 10 menit tapi rasanya sudah lama sekali.

Tok tok tok

Aku dengan cepat membuka pintu sebelum suara ketukan ini mengganggu Victoria.

Ternyata adalah kurir brand baju yang mengantar pesanan bajuku. Baguslah jadi aku bisa mengganti bajuku dan menghilangkan bau parfum ini.

Aku masuk kedalam kamar mandi dan mengganti baju kerjaku dengan kaos hitam polos kesukaanku. Setelah selesai tidak lama kemudian dokter keluargaku datang.

" Kenapa lama sekali? " Komentarku pedas saat melihat wajah dokter muda ini. Namanya Benedict. Dia berteman baik dengan kami. Sebelumnya ayahnya adalah dokter keluarga kami. Tapi ketika ayahnya memilih pensiun. Jadi dia yang menggantikan ayahnya.

" Aku tidak memiliki pintu doraemon Nio. Siapa yang sakit? " Jawab dokter Benedict.

Aku hanya diam dengan wajah datarku dan membiarkan dia masuk untuk melihat sendiri.

" Wanitamu? " bisiknya padaku saat melihat wanita yang berbaring diatas ranjang.

" Tugasmu mengobatinya bukan bergosip dokter. " Jawabku sarkasme. Dia hanya terkekeh kemudian berjalan mendekati wanita itu.

Saat dia memeriksa nadi tangan wanita itu. Wanita itu masih diam saja. Mungkin dia tidur. Benedict sedikit terkejut.

" Ada apa? " Tanyaku penasaran.

" Suhu badannya panas sekali. Ini tidak baik untuk bayinya. Dia harus dirawat. Aku akan menghubungi RS untuk mengirim ambulans. " Benedict kemudian sibuk dengan handphonenya.

Aku terdiam mendengar perkataan Benedict. Bayi? Apa maksudnya? Apa wanita ini hamil?

" Apa maksudmu bayinya? Apa dia sedang hamil? "

" Iya, kamu tidak tahu? Sebentar. Siapa wanita ini? Apa kau ayah bayinya?  " Benedict menatapku menyelidik.

Aku tidak menjawab apapun. Aku terlalu terkejut dengan fakta ini. Dia hamil. Apa itu anakkku? Jika itu anakku kenapa dia tidak memberitahuku? Kenapa dia diam saja. Terlalu banyak pertanyaan dipikiranku.

Tak lama kemudian ambulans sampai dan wanita yang terbaring diranjang itu ternyata sudah tidak sadarkan diri bukan tidur. Dia terbaring lemas didalam ambulans. Mobilku mengikuti ambulansnya dari belakang. Aku masih tidak habis pikir. Wanita itu hamil. Pantas saja dia terlihat lebih berisi. Diotakku terus berputar pertanyaan yang sama.
Apa itu anakku?

- Victoria Pov

Aku mencoba membuka mataku dengan perlahan. Aku mencium bau antiseptik yang begitu kuat seperti bau rumah sakit. Saat aku membuka mataku aku terkejut karena aku sungguh berada dirumah sakit. Aku melirik tangan kananku yang tertusuk jarum infus. Apa yang terjadi? Terakhir seingatku aku berada diflatku dan pria itu ada disana. Mungkinkah dia yang membawaku kesini? Langit bahkan sudah gelap. Sudah berapa lama aku tidak sadarkan diri?

" Kenapa tidak memberitahuku? " 

Aku mendengar suara tapi tidak ada orangnya. Saat aku memperhatikan lebih jelas. Ada seorang pria yang duduk disana. Lampunya tidak dinyalahkan jadi sekilas dia tidak terlihat. Seperti hantu saja.

" Kau yang membawaku kesini? " Aku balik bertanya padanya.

Dia berjalan mendekatiku. Wajahnya datar tanpa ekspresi. Terlihat seperti sedang menahan emosi. Ada apa dengannya?

DESTINY ( Nio And Victoria )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang