- Victoria Pov
Aku menatap diriku sendiri dikaca besar depanku. Bayangan diriku terlihat disana. Wajah yang membulat dan juga perut yang membesar. Aku mengelus perutku yang sudah makin membesar. Hari ini aku akan pergi kedokter untuk cek kandunganku. Jujur aku sangat berharap Nio akan mengajukan diri mengantarku. Tapi dia hanya diam saja. Jadi aku akan pergi bersama supir hari ini. Sudah hampir sebulan aku tinggal dirumah besar yang sepi ini.
Jujur aku lebih menyukai flat kecilku daripada rumah besar ini. Disini terlalu tenang bagaikan kuburan. Semua pekerja bagaikan robot dan tidak banyak berbicara. Aku sedikit berharap grandma akan muncul tiba-tiba. Tapi grandma tidak ada kabar sejak hari pertama aku menginjak rumah ini.
Tok tok
Aku mengambil tasku saat mendengar suara ketukan dikamarku. Itu pasti pelayan yang memberitahu kalau supirku sudah siap. Mereka hanya akan bicara jika dibutuhkan. Aku tidak tahu apa ini salah satu persyaratan bekerja disini atau gimana. Tapi semua pekerja disini sangat kaku. Yah seperti bos mereka.
Aku membuka pintu kamarku.
" Nona supir anda sudah siap. " Ucap pelayan didepan kamarku. Sesuai tebakanku.
" Baiklah. Terima kasih. "
Dia menunduk lalu pergi. See? Dia terlalu kaku.
Aku masuk kemobil dan mobil berjalan dengan hening sampai kami tiba dirumah sakit besar ini. Aku tidak tahu tepatnya dimana aku sekarang. Karena tadi pagi Nio tiba-tiba mengetuk kamarku dan memberikan kartu nama seorang dokter kandungan. Katanya dia sudah membuat janji dengan dokter ini. Lalu dia pergi. Selalu seperti itu.
Aku bingung bagaimana nanti kami bisa membesarkan anak ini? Apa kami bisa menjadi ayah dan ibu yang baik? Sedangkan kami saja seperti orang asing. Hampir sebulan tinggal bersama tapi aku hanya bertemu dengan beberapa kali. Itu pun hanya sekilas. Seperti perkataannya dia sangat jarang dirumah ini. Atau dia menghindariku. Entahlah.
Aku melihat banyak perempuan dengan perut besar dengan pria disamping mereka. Pasti itu pacar atau suaminya. Tidak seperti aku yang hanya ditemani supir kaku. Dia menyuruhku duduk disini saat dia mengurus administrasinya. Jujur aku meragukannya bagaimana bisa seorang supir melakukannya. Tapi dia dengan sikap profesionalnya mengatakan dia bisa. Baiklah.
Aku memperhatikan dia yang sedang berbicara dengan petugas administrasi. Dia terlihat terpelajar dan juga mempunyai bentuk tubuh yang bagus ditambah lagi dengan wajahnya yang cukup tampan. Kenapa kenapa dia memilih menjadi supir? Sayang sekali.
Tak lama kemudian dia kembali dan berdiri disampingku.
" Kenapa berdiri? Duduk saja. " Aku menatapnya bingung.
" Tidak apa. " Jawaban yang singkat padat dan jelas. Aku memutar mataku kesal. Dimana Nio menemukan karyawan yang begitu mirip dengannya?
Tak lama kemudian namaku dipanggil dan aku masuk keruang dokter.
" Kamu tunggu diluar saja. " Ucapku padanya. Astaga aku bahkan tidak tahu namanya. Ingatkan aku untuk bertanya nanti.
Aku langsung masuk keruang dokter tanpa menunggu dia menjawab.
" Hello Ms. Victoria. Perkenalkan saya Dr. Catherine. Apa kabarmu hari ini? " Sekali masuk aku langsung disambut dokter wanita berumur sekitar 40an yang sangat ramah. Wajahnya penuh dengan senyuman. Seakan dia selalu tersenyum setiap saat.
" Good. Terima kasih Dr. Catherine. "
" Oke. Mari kita lihat anak manis didalam perutmu. "
Sesuatu yang dingin dioleskan keperutku dan perlahan alat itu digerakkan oleh dokter diperutku. Menampilkan bayiku yang masih sangat kecil. Aku tak kuasa menahan air mataku. Aku merasa sangat bahagia dan sejenak melupakan masalahku diluar sana.
Setelah selesai dari rumah sakit aku langsung diantar pulang. Aku melihat keluar jendela mobil. Hanya itu hiburanku. Saat sedang melihat keluar mataku melihat sebuah cafe ice cream yang menarik. Aku langsung tertarik dan ingin mencoba ice creamnya.
" Aku ingin kecafe ice cream. Tolong putar balik yah " Ucapku cepat pada supirku.
" Sorry miss tapi tuan Nio mengatakan aku harus langsung mengantar anda pulang. " Jawabnya dengan wajah datar.
Dengan kesal aku mengambil ponselku dan menghubungi bos besar supir kaku ini.
Dia mengangkat didering pertama.
" Hal..." Belum sempat dia berbicara aku sudah langsung meneriakinya dengan cepat.
" Kau pikir aku adalah tawananmu ha? Aku mau kemana itu terserah padaku. Jadi jangan mengatur-ngatur kemana aku harus pergi dan kemana aku tidak boleh pergi. Kau pikir selama ini aku diam saja karena aku takut padamu? Aku tidak takut padamu. Jadi kalau aku bilang aku mau pergi kecafe ice cream itu. Aku akan pergi. Aku tidak butuh izinmu. Katakan pada supirmu yang patuh ini kalau dia tidak bersedia mengantarku maka aku dengan senang hari akan pergi sendiri. SIALAN KALIAN SEMUA!!! " Aku mematikan ponselku ketika aku sudah puas berteriak. Sudah lama aku ingin mengeluarkan isi hatiku. Akhirnya keluar juga. Rasanya melegakan. Hanya sedikit membuat tenggorokanku sakit.
Aku melihat supir didepanku mengurangi kecepatan dan dia menerima telpon.
" Baik " Hanya itu yang keluar dari mulutnya. Lalu dia mematikan ponselnya.
Aku hampir berteriak bahagia saat dia memutar balik mobil ini. Dan saat kami akhirnya sampai dicafe ice cream ini. Aku langsung turun dan masuk kedalam. Aku sudah tidak sabar untuk memakan semua ice cream.
Aku memesan 3 rasa ice cream yang berbeda. Dan rasanya luar biasa. Enak sekali. Oh tuhan maafkan aku. Tapi ini enak sekali.
Belum sampai 10 menit ice creamku sudah habis. Perutku sudah kenyang. Tapi aku masih ingin makan ice cream ini. Jadi aku memutuskan untuk membeli untuk stok dirumah.
" Aku mau itu,itu,itu,dan itu. Oh itu juga. " Aku menunjuk rasa ice cream yang aku inginkan. Aku akan beli yang banyak untuk stok dirumah. Penjualnya menatapku shock tapi juga bahagia. Aku hampir menghabiskan stok ice cream mereka.
Aku keluar dari cafe dengan wajah ceria dan 2 kantong besar isi ice cream. Tabunganku cukup terkuras karena ini. Tapi aku janji hanya kali ini saja.
Ah senangnya hatiku. Bahkan aku tidak peduli lagi dengan supir kaku yang membuka pintu mobil untukku ini.
" Aku membeli banyak ice cream. Nanti aku akan membagimu. " Aku menunjukkan 2 kantong besar ditanganku lalu mengedipkan sebelah mataku padanya.
Dia langsung gugup dan menutup pintu dengan cepat saat aku sudah masuk kedalam mobil. Aku terkekeh melihatnya.
Hai readers jangan lupa tinggalkan jejak yah. Beri bintang jika kalian suka dengan cerita ini. Dan juga jangan lupa tinggalkan komentar untuk Nio dan Victoria yah. Love you guys 😘
Semoga kalian suka dengan ceritanya 🤗
![](https://img.wattpad.com/cover/90318298-288-k481153.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY ( Nio And Victoria )
Roman d'amourSemua karena alkohol. Jika aku bertemu dengan jin yang bisa mengabulkan 3 permintaan maka permintaan pertamaku adalah memusnahkan alkohol dari muka bumi ini. - Victoria Kyle Monrie Alkohol memang bisa menghilangkan masalahku sejenak tapi kemudian...