- Nio POV
Aku memandang layar komputerku dengan tanpa minat. Pikiranku melayang memikirkan calon anakku dan juga ibunya. Perutnya pasti sudah membesar sekarang. Sudah lama aku tidak mengunjungi mereka. Bukannya tidak ingin hanya saja aku tidak terbiasa dekat dengan orang lain selain keluargaku. Rasanya sangat aneh.
" Apa yang kau lamunkan? " Suara Al mengagetkanku. Sialan dia terlalu dekat denganku.
" Ketuk pintunya Al. "
" Aku sudah mengetuk. Tapi kamu sibuk melamun. Jadi apa yang kau lamunkan? " Al naik keranjangku dan berbaring miring menghadapku yang duduk disamping ranjang.
" Ada apa? " Tanyaku singkat. Dia menghampiriku kekamar berarti ada sesuatu.
" Kamu masih ingat Shella white? "
" Ingat. Ada apa dengan dia? Jangan bilang kau tidur dengannya. "
" Tentu saja tidak. Dia menyukaimu bukan aku. " Alis Al naik turun. Dia mencoba menggodaku.
" Omong kosong. Jadi sebenarnya ada apa? " Aku mematikan komputerku. Tidak ada yang menarik dengannya hari ini.
" Aku tertarik dengan salah satu temannya. Jadi kami menukar informasi. " Lalu Al diam.
" Lalu? Intinya saja Al. " Ketusku.
" Dia memberikan informasi temannya dan aku memberikan informasi tentangmu. Tapi tenang saja. Aku hanya memberikan alamat rumahmu yang diperbatasan kota. Tenang saja aku tidak sebodoh itu. "
" What?? Sialan Al kenapa kau memberikan alamat rumah itu. "
" Karena itu jauh dan rumahnya kosong. Oh dia juga bilang akan pergi kesana hari ini. " Al berkata dengan tanpa dosa.
Aku yang panik langsung mengambil ponselku dan menghubungi pengurus rumahku. Jangan sampai Shella bertemu dengan Victoria. Aku mengambil kunci mobil dan langsung pergi.
" Hey, kenapa kamu begitu panik? Apa kau menyembunyi wanita disana? " Al menatapku dengan senyum kecil dan alis naik turun.
Aku tidak sempat membalas perkataannya jadi aku memberikan jari tengahku untuknya. Dia malah tertawa ngakak melihat jari tengahku.
" Maria, jangan menerima tamu hari ini. Kalau ada yang datang jangan buka pintunya. Mengerti? " Ucapku sambil membuka pintu mobil.
" Maafkan saya tuan. Tapi tamunya sudah berada disini. Dia bilang dia pacar anda tuan. Saya baru akan menghubungi tuan karena dia tidak mau pergi sebelum bertemu tuan. "
Shit!
" Apa Victoria tahu dia datang? " Mobilku melajuh kencang dijalanan yang ramai ini. Terdengar banyak bunyi klakson mobil tapi aku tidak peduli.
" Nona belum kembali dari kebun tuan. "
" Kebun? " Apa aku salah dengar?
" Nona sangat menyukai berkebun. Nona menghabiskan banyak waktu untuk berkebun. " Maria menjawab dengan antusias. Sepertinya mereka cukup dekat.
" Oke. Jangan sampai Victoria dan tamu itu bertemu. Aku akan segera sampai. " Aku hampir saja mematikan ponselku. Tapi ketika mendengar suara anjing yang kesakitan dan juga suara teriakan wanita disana membuatku tidak jadi mematikan ponselku. Sejak kapan rumahku ada anjing?
" Apa yang kau lakukan? " Teriakan penuh amarah itu kembali terdengar. Suara Victoria.
" Siapa kau berani berbicara denganku? Kamu hanya seorang tukang kebun. Kamu akan dipecat. " Teriakan wanita lain terdengar lagi. Ini suara Shella.

KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY ( Nio And Victoria )
RomanceSemua karena alkohol. Jika aku bertemu dengan jin yang bisa mengabulkan 3 permintaan maka permintaan pertamaku adalah memusnahkan alkohol dari muka bumi ini. - Victoria Kyle Monrie Alkohol memang bisa menghilangkan masalahku sejenak tapi kemudian...