- Nio Pov
Saat aku turun Victoria sudah duduk dimeja makan dan makan dengan lahap. Aku penasaran karena kehamilannya dia selahap itu atau memang aslinya dia selahap itu.
Aku menarik kursi dan duduk didepannya. Dia berhenti makan dan menatapku lalu kembali menikmati makanannya.
" Selamat pagi " Ucapku basa basi.
" Kenapa masih disini? " Sungguh pertanyaan tidak sopan kepada pemilik rumah.
" Ini rumahku. " Jawabku singkat.
" Oh. "
Lalu hening.
Hanya suara dentingan sendok yang terdengar.
" Bersiaplah, aku akan mengajakmu keluar. " Ucapku tanpa memandangnya.
" Jangan pura-pura baik padaku. " Dia bangun dengan kasar sehingga menimbulkan bunyi keras kursi yang terdorong ke belakang.
Dia meninggalkan meja makan dan membawa anjingnya. Aku baru sadar ada anjing dibawah meja makan kami.
Setelah menyelesaikan sarapan dan mengurus beberapa hal aku kembali kekamar dan mengambil kunci mobilku. Tadi aku melihat Victoria sedang berada diruang tamu tengah. Jadi aku langsung menghampirinya.
" Mau ice cream? "
Dia menatapku kesal sebelum menjawabku. " Kau pikir aku anak kecil yang bisa kau beli dengan ice cream? "
Kenapa dia sensitif sekali. Sabar.
" Kamu salah paham. Temanku membuka toko ice cream disekitar sini. Dia sedang membutuhkan karyawan. Dan kamu sedang mencari pekerjaan. " Jelasku sehalus mungkin. Jangan sampai emosinya naik lagi.
" Benarkah? Dimana? " Jawabnya antusias.
" Ayo aku antar. "
" Awas kalau bohong. " Dia memperlihatkan tinjunya yang kecil itu.
Akhirnya dia ikut masuk kedalam mobilku dengan damai. Aku sempat berpikir untuk mengikat dan memaksanya masuk mobil. Tapi ternyata ini lebih mudah.
Setelah 15 menit berkendara dengan damai dan hening. Kami sampai dicafe ice cream itu.
" Ini cafe temanmu? Aku pernah beli ice creamnya dan rasanya sangat enak. " Dia menatap cafe itu dengan mata berbinar. Sungguh seperti anak kecil. Mana ada orang dewasa yang begitu bahagia melihat cafe ice cream. Aku yakin dia akan lebih senang diberikan semangkok besar ice cream daripada tas mahal.
" Iya, ayo masuk. " Aku hendak turun saat tangannya menarik lenganku kuat.
" Apa temanmu tahu aku siapa? " Matanya terlihat ragu dan juga cemas.
" Dia tidak ada disini. Jadi tenang saja. Dia tinggal diluar negeri. " Jawabku asal.
" Oh, jadi siapa yang mengurus cafe ini? "
" Orang kepercayaannya mungkin. " Aku turun dengan cepat dari mobil dan tanpa sengaja menutup pintu mobil dengan keras. Aku menarik nafas dan menghembuskannya dengan kencang. Jadi ini rasanya berbohong? Sungguh menegangkan.
Suara pintu terbuka dan juga tertutup terdengar tapi aku masih memandang kearah jalanan. Jangan sampai dia bertanya lagi.
" Apa yang kau lakukan? " Dia melihatku bingung.
" Masuklah. " Ucapku tanpa melihatnya.
" Huh. Dasar pria aneh. "
Dia sudah berjalan masuk kedalam cafe saat aku berbalik melihatnya. Jadi aku mengambil handphoneku dan menghubungi seseorang.

KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY ( Nio And Victoria )
RomanceSemua karena alkohol. Jika aku bertemu dengan jin yang bisa mengabulkan 3 permintaan maka permintaan pertamaku adalah memusnahkan alkohol dari muka bumi ini. - Victoria Kyle Monrie Alkohol memang bisa menghilangkan masalahku sejenak tapi kemudian...