- Nio Pov
Aku menatap layar didepanku dengan perasaan aneh. Wanita itu tertidur setelah menangis. Bahkan gaya tidurnya sangat tidak anggun. Aku terkekeh melihatnya.
Aku tidak pernah menyangka akan berada diposisi seperti ini. Menatap wanita yang tidur dirumahku dari cctv. Yah memang aneh karena rumah ini tidak pernah ada tamu lain selain keluargaku. Apa dia termasuk keluargaku sekarang?
Tanganku menempel pada lukisan disampingku dan pintu rahasia didepanku langsung terbuka. Katakanlah aku memiliki dua sisi dihidupku. Sebagai Nio D'Feehop si pendiam atau Nio si hacker handal yang memimpin sekelompok hacker.
Aku duduk diranjangku. Tatapanku terarah ke dinding pembatas kamarku dengan kamar Victoria. Sebenarnya dinding itu bisa terbuka. Tapi apa aku boleh membukanya? Itu pertanyaan yang membingungkan.
Drtt drtt
Ponselku bergetar. Aku tertawa saat membaca isi pesannya.
" Aku pergi. Jangan rindukan aku. "
Aku membalas pesan itu dengan cepat.
" Jangan terlalu jauh kali ini. Victoria akan merindukanmu. "
Setelah itu aku meninggalkan ponselku dan memilih untuk mandi untuk menjernihkan pikiranku atau aku akan langsung menerobos pintu rahasia di dinding itu.
Aku keluar dengan memakai kimono mandi dan rambut basah. Sudah kebiasaanku tidak berpakaian dikamar mandi. Aku melepas kimonoku dan memakai celanaku. Lalu..
(suara pintu terbuka)
Aku terkejut ketika pintu kamarku tiba-tiba terbuka. Dengan cepat aku mengancing celanaku. Sialan siapa yang berani masuk tanpa izin. Dirumah ini hanya ada beberapa pelayan dan mereka tidak diperbolehkan berada dilantai 2 kecuali saat bekerja. Tapi saat aku melihat kebelakang aku lebih terkejut lagi saat melihat siapa yang berdiri dengan mata membesar dan wajah memerah didepan pintuku.
" Sorry. Ak... Aku tidak tahu pintunya tidak terkunci. Ak... Aku akan pergi. " Victoria berbicara cepat dan langsung menutup pintu yang baru dibukanya. Membanting pintu tepatnya. Setelah itu terdengar suara larian dan pintu terbuka dan tertutup dengan suara keras. Dia sudah kembali kekamarnya.
Aku membuka layar didepanku dengan sekali sentuh dan dilayar itu sudah terlihat wanita itu yang berdiri dibalik pintu sambil memegang dadanya. Aku tersenyum melihat itu. Kenapa dia seperti gadis remaja yang baru saja melihat pria bertelanjang dada. Kami bahkan sudah melakukan lebih dari itu dan sudah ada hasilnya.
Menarik.
Aku keluar dan mengetuk pintunya. Ini sudah lewat jam makan siang dan hampir menuju jam makan malam. Dia pasti lapar. Apalagi dia harus memberi makan anak kami juga.
Pintu terbuka dan dia berdiri tidak nyaman didepanku. Matanya tidak berani menatapku. Lucu sekali.
" Mau makan dimana malam ini? " Tanyaku. Wajahnya menatapku bingung.
" Kenapa tidak makan disini saja? "
" Tidak ada koki dirumah ini. Aku jarang disini. "
" Oh. " Hanya itu jawabannya.
" Jadi mau makan dimana? " Tanyaku lagi. Dia terlihat berpikir.
" Hmm.. Aku tidak tahu. " setelah lama berpikir hanya itu jawabannya.
" Ayo aku tahu restoran itali yang enak sekitar sini. " Ajakku. Aku berjalan tanpa menunggunya. Dia berlari mengejarku yang sudah hampir mencapai pintu keluar. Astaga wanita ini. Apa dia lupa dia sedang hamil.
" Jangan berlari. Kamu sedang hamil sekarang. Bagaimana jika kamu jatuh. " Ucapku padanya saat dia sudah disampingku.
" Oke baiklah. Tapi kurasa makanan jepang lebih enak. Sushi yah aku mau sushi. " Victoria terus berbicara sampai kami masuk kedalam mobil.
Wanita oh wanita ketika ditanya mau makan apa bilang tidak tahu. Tapi ketika dipilihkan makanan langsung berkomentar panjang.
" Baiklah mari makan sushi. " Akhirnya hanya itu yang bisa aku ucapkan. Bisa apa lagi?
Ketika sampai direstoran jepang dia memesan cukup banyak sampai memenuhi meja kami.
" Astaga sepertinya aku pesan terlalu banyak. " Mulutnya berkata seperti itu tapi matanya malah sangat tertarik dengan setiap menu yang ada dimeja.
" It's okay. Makanlah" Aku mulai makan terlebih dahulu. Dia terlihat sudah tidak sabar untuk mencoba setiap makanan yang ada dimeja.
" Baiklah. Selamat makan. " Ucapnya ceria.
Tangan dengan cepat memasukkan makanan kedalam mulutnya. Dia mengunyah dengan senyuman bahagia diwajahnya. Pemandangan yang indah. Dia terlalu menikmati makanannya sampai tidak sadar aku sudah berhenti dan dia hampir menghabiskan semua menu dimeja. Aku harap setelah ini dia tidak mengeluh tentang berat badannya.
" Aku sudah kenyang. Ayo pulang. " Dia menyeruput teh dan mengusap perutnya masih dengan senyum manis diwajahnya.
" Ayo. "
Saat dimobil dia tidak bisa berhenti mengoceh. Biasanya aku menyukai ketenangan tapi entah lah aku menyukai setiap ocehannya sekarang. Aneh memang.
" Aneh biasanya aku sangat menyukai wortel. Tapi tadi melihatnya saja membuatku mual. "
" Ah ternyata banyak restoran disini. Apa kamu sudah mencoba semuanya? Pasti belum. Kan dia sudah dibilang dia jarang kesini." Dia bertanya dan menjawab sendiri.
Aku meliriknya saat suaranya mulai mengecil dan tidak terdengar lagi. Ternyata dia mengantuk. Matanya sayu dan kepalanya menempel pada kaca mobil.
Saat sampai kerumah dia sudah tertidur dengan nyenyaknya.
" Victoria. Kita sampai. "
" ... "
Tidak ada jawaban. Dia masih diposisi tidurnya. Bahkan tidak bergerak sedikitpun.
Akhirnya aku keluar dari mobil dan menggendongnya kekamar. Melihat porsi makannya yang tadi aku ragu beberapa bulan kedepan aku masih sanggup menggendongnya. Tapi jangan katakan padanya. Wanita tidak suka membahas masalah berat badan.
Aku menurunkannya dikasur dengan hati-hati. Dia menggeliat sebentar lalu tidur lagi. Saat menarik selimut untuk menutupi badannya aku terpaku melihat perutnya yang sedikit menonjol. Tanganku secara spontan mengelus perutnya.
Setelah memastikan dia nyaman aku kembali kekamarku melalui pintu rahasia di dinding.
" sleep tight mommy. " ucapku didalam hati sebelum menutup pintu rahasia itu.
Hai readers jangan lupa tinggalkan jejak yah. Beri bintang jika kalian suka dengan cerita ini. Dan juga jangan lupa tinggalkan komentar untuk Nio dan Victoria yah. Love you guys 😘
Semoga kalian suka dengan ceritanya 🤗Bdw, ada yang tahu siapa yang mengirim pesan untuk Nio?

KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY ( Nio And Victoria )
RomanceSemua karena alkohol. Jika aku bertemu dengan jin yang bisa mengabulkan 3 permintaan maka permintaan pertamaku adalah memusnahkan alkohol dari muka bumi ini. - Victoria Kyle Monrie Alkohol memang bisa menghilangkan masalahku sejenak tapi kemudian...