- Victoria POV
Tidak terasa sudah hampir sebulan aku bekerja dicafe ini. Awalnya sangat lelah karena ternyata cafe ini cukup ramai. Tapi aku bersyukur semua karyawan saling membantu. Apalagi jika mereka melihat aku sudah mulai kewalahan. Tidak jarang mereka menyuruhku istirahat dilantai 2 yang ternyata memiliki kamar mungil yang cukup nyaman. Terkadang aku merasa mereka terlalu menjagaku.
Apa mereka tahu siapa aku? Tapi jika mereka tahu harusnya mereka meremehkanku karena hamil dan tidak memiliki status. Jadi aku simpulkan mereka memang sangat baik.
Oh yah selama ini aku dikawal oleh seorang bodyguard. Awalnya 2 tapi setelah berdebat dan aku menang jadi tinggal 1 sekarang. Dia selalu berdiri ditempat paling pojok dan memperhatikanku diam-diam.
Oh kalian pasti bertanya apakah teman kerjaku tidak bertanya tentangnya?
Jawabannya iya.
Dan aku beralasan dia adalah adik lelaki aku yang memiliki keterbelakangan mental. Jadi tidak bisa aku tinggal. Dan yah sekali lagi mereka memakluminya.
Jika kalian penasaran kenapa aku menyebutnya adikku. Kalian akan kaget melihat wajahnya itu. Aku bahkan berpikir dia hanya anak umur 17 tahun yang kabur dari rumah. Badannya mungil untuk ukuran lelaki dewasa. Wajahnya awet muda sekali. Namanya Jeff. Hanya Jeff. Cukup aneh tapi terserah dia saja.
" Silahkan dinikmati. Apakah ada tambahan orderan lagi? " Tanyaku sopan kepada pelangganku. Dan mereka menjawab tidak. Aku meninggalkan mereka dengan senyum kecil.
Lalu aku melihat John yang menghampiri Jeff lalu Jeff meninggalkan cafe dengan ekspresi yang menakutkan.
" Ada apa John? Kenapa Jeff pergi? " Tanyaku ketika sampai ketempat John.
John yang melihatku langsung membungkuk badannya lalu menjawab pertanyaanku. Inilah alasan aku tidak suka jika John yang mengawal diriku. Dia terlalu kaku. Walaupun Jeff sangat pendiam tapi dia tidak sekaku John.
" Miss Victoria, Jeff sedang ada urusan penting dengan Tuan Nio. Jadi aku akan mengawal anda menggantikan Jeff. "
" Sudah aku bilang panggil aku victoria saja. Orang akan curiga nanti. " Bisikku kesal ditelinga John.
" Wow wow wow. Siapa ini? Victoria? " Suara yang tidak asing itu membuatku terdiam sejenak. Aku menarik nafas panjang sebelum aku berbalik dan dia berdiri dihadapanku menggandeng seorang wanita dewasa yang berbeda lagi.
" Ada yang bisa saya bantu nyonya? " Aku sengaja tidak menggubris Robert yang memasang wajah menyebalkan itu.
" Jadi kau bekerja disini? Wow sebentar. Kau hamil? Tapi aku tidak melihat ada cincin dijari manismu? Dimana Victoria sok suci itu? " Ejeknya padaku. Suaranya cukup keras sampai beberapa orang menatap kearah kami.
" Jangan membuat keributan. Anggap saja kita tidak saling mengenal. " Ucapku sambil tersenyum kecil. Sangat bertolak belakang dengan isi otakku yang ingin merobek mulut sialannya itu.
" Jadi dia yang menghamilimu? " Tatapannya mengarah pada John yang berdiri dibelakangku. Dia tersenyum mengejek saat menilai John.
Aku menghalangi John saat dia akan maju. Aku tidak ingin ada keributan ditempat kerjaku. Semua mata sudah menatap kami. Aku melihat atasanku turun dan menghampiri kami. Hatiku terbakar oleh amarah dan juga rasa malu yang luar biasa. Kenapa keparat ini harus muncul lagi.
" Ada masalah Victoria? " Tanya Miss Sonya saat sampai dan tersenyum sopan kepada 2 orang dihadapanku.
" Tidak ada Miss Sonya. Saya merasa tidak enak badan. Saya akan izin pulang cepat. Maafkan saya. " Ucapku pelan. Aku ingin pergi dari sini sebelum air mataku memaksa keluar.
![](https://img.wattpad.com/cover/90318298-288-k481153.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY ( Nio And Victoria )
RomanceSemua karena alkohol. Jika aku bertemu dengan jin yang bisa mengabulkan 3 permintaan maka permintaan pertamaku adalah memusnahkan alkohol dari muka bumi ini. - Victoria Kyle Monrie Alkohol memang bisa menghilangkan masalahku sejenak tapi kemudian...