1

1.1K 61 14
                                    

Seorang remaja laki-laki berusia 18 tahun yang memiliki nama Aldean pandu winata turun dari tangga sambil memutar kunci motor yang di pegang. Ia berjalan begitu sumringrah di sertai suara siulan menghampiri Aldio, kakak tirinya sekaligus teman satu kampus dengan kekasihnya di universitas wardaya. Bibirnya mengulum senyum melihat sang kakak yang sedang duduk di ruang tengah mengerjakan tugas.

"Bang" panggilnya dan duduk di samping aldio.

"Apa?" Jawab aldio tanpa melihat adiknya.

"Bagi duit, bang!" Pinta aldean dengan menengadahkan tangan saat aldio melihatnya.

"Duit, buat apa?"

"Biasalah, anak muda, masa nggak tau sih, bang?" Jawabnya santai tanpa merubah posisi tangan.

"Nongkrong sama siapa? reinbo?" Tebak aldio yang sudah tau kebiasaan adiknya.

"Ya kali bang, gue nongkrong sama anak reinbo malem-malem gini" Aldean menurunkan tangan yang menengadah, lalu menyandar sempurna ke punggung sofa.

Aldio menatap adiknya dengan serius."Kalau bukan sama reinbo, terus mau sama siapa?"

"The boys lah, lebih keren." Aldean menjawab santai, namun di beri respon tidak suka oleh kakaknya.

"Nggak usah kalau gitu! Mending diam di rumah dan nggak usah keluar!" Aldio melarang dengan tegas.

Aldean berdecak, kemudian merubah posisinya tegap dan menghadap Aldio. "Lo kenapa sih, bang? Kenapa larang gue kayak gitu? gue tuh udah gede, jadi suka-suka gue, lah, mau kemana, ngapain dan sama siapa. iya, kan?" Aldean berkata seperti itu agar aldio mengerti.

"Ya terserah lo sih kalau nggak bisa di kasih tau. Kalau mau pergi ya silahkan, tapi gue nggak mau kasih duit." Aldio bicara dengan santai, namun membuat aldean kesal.

"Ngeselin lo,bang." gerutu aldean dengan tangan melipat ke dada.

Aldio mengulum senyum, lalu menjelaskan kenapa ia tak suka aldean bergaul dengan The Boys.

"Gue nggak suka lo terlalu sering kumpul sama the boys, nggak baik buat lo. Jujur gue lebih suka lo kumpul sama anak reinbo." komentar aldio tentang perasaannya yang tidak menyukai pergaulan adiknya dengan The boys.

"Kenapa?"

"Yaaa sesuai lah sama umur, pergaulan mereka juga aman. Nggak macem- macem, Nggak suka minum alkohol dan nggak ngerokok. Apalagi balapan liar" Jawab aldio membuat aldean menghela nafas.

"Gue sama anak reinbo juga sering kumpul kok, tapi yang namanya anak sekolah kalau kumpul ya cuma kayak gitu. Nggak seru, bang," Aldean melihat aldio sebelum melanjutkan ucapannya." Lagian di the boys juga kan ada bang jack sama bang ken, temen lo juga. kenapa harus di larang, sih?" Lanjutnya.

"Justru karena itu, gue lebih suka lo sama anak reinbo yang udah jelas bener pergaulannya kalau nongkrong. Beda sama anak the boys yang udah kenal minuman keras, rokok dan balapan liar.

"Gue tetap nggak suka kalau lo nongkrong sama the boys sekalipun ada temen gue. Lo itu masih bocil, jadi nggak usah ngeyel kalau di kasih tau. Terserah lo mau suka apa nggak, gue kayak gini karena sayang sama lo," Aldio beranjak dari duduk sambil membawa laptop yang masih menyala.

"Awas! gue mau ke kamar. Nggak usah ganggu karena gue banyak tugas. Satu lagi, gue tetap nggak akan kasih lo duit, titik!" Lanjutnya dan pergi meninggalkan adiknya.

"Ya ellah baaang Pelit Banget, Lo. Awas lo ya kalau minta bantuan gue, nggak bakal gue bantuin lo!" Ancam aldean.

"Nggak akan!" Jawab aldio dengan tegas.

Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang