24

257 35 10
                                    

Aldio berdiri di depan rumahnya dengan tatapan kosong. Ia benar - benar syok setelah tau penyakit aldean. Menyesal dan merasa bersalah menyelimuti hatinya saat teringat perubahan sikapnya setelah kematian ibunya.

"Bang lo mau kemana? Semenjak mama meninggal, lo jarang di rumah." Tanya aldean pada aldio yang berjalan keluar rumah.

"Bukan urusan lo!" Jawabnya ketus dan pergi meninggalkan adiknya begitu saja.

"Gue adek lo, wajar kalau gue tanya karena khawatir!" Aldean meninggikan suara sambil berjalan di belakang aldio sampai sang kakak menghentikan langkahnya dan berbalik menghadapnya.

"Nggak usah sok peduli sama gue! gue nggak butuh lo perduliin. Gue mau di rumah, mau nggak pulang, itu urusan gue, bukan urusan lo!" Kata aldio dan pergi setelahnya.

.......

"Bang, kenapa pulangnya malem banget? Ini udah jam satu, loh. Lo mabok lagi, ya? Pasti lo juga balapan kan bareng the boys?" Tanya aldean

Aldio yang baru pulang pun melihat aldean dengan malas.

"Bukan urusan lo!" Lagi-lagi kata itu yang keluar dari mulut aldio. Ia bahkan melangkah pergi ke kamar tanpa memperdulikan adiknya yang mengkhawatirkannya.

......

"Bang, sarapan bareng, yok? Hari ini bibi han libur. Jadi gue yang buat sarapan." Ajak aldean.

Aldio melihat nasi goreng yang ada di meja makan.

"Lo makan aja sendiri!" Ucapnya, kemudian pergi meninggalkannya.

"Lo nyalahin gue atas meninggalnya mama ya, bang?" Tembaknya membuat aldio menghentikan langkahnya." Kalau lo emang nyalahin gue ngomong aja! Nggak usah bersikap kayak gitu!" Lanjutnya, tapi aldio tidak meladeninya dan tetap pergi. 

........

"Bang, perut gue sakit banget, temenin  ke rumah sakit yok, bang. Kayaknya mag gue kambuh, tapi tumben aja rasanya sakit banget" aldean melihat aldio sambil memegang perut.

"Lo punya kaki, kan? Jadi jalan sendiri dan nggak usah manja!" Tolak aldio,kemudian mengusir aldean dari kamarnya.

Sebelum menutup pintu, aldio melihat aldean yang memegang perut sambil menegakkan tubuhnya.

"Nggak usah ngeluh sama gue, karena gue nggak peduli!" Ia bicara tanpa memikirkan persaaan aldean.

"Sorry kalau gue ngeluh , tapi gue nggak akan ngeluh lagi setelah ini." Sahut aldean dan berlalu pergi.

.........

Basecamp the boys

"Wiih siapa nih? udah lama banget nggak pernah dateng" ledek jack pada aldean yang baru datang.

"Sorry bang, selama ini gue lagi cosplay jadi anak baik, hehe" jawab aldean, kemudian melihat meja. " Nggak ada rokok nih? Udah lama gue nggak ngerokok" imbuhnya.

"Santai bro, rokok selalu ada kok" sahut sandi dan memberikan sebungkus rokok ke aldean yang baru diambil dari saku jaket.

"Sering- aja dateng, kan asik kalau lo ikut kumpul. Ada abang lo juga kan sekarang" kata ken membuat aldio membuang muka karena malas.

Sepulang dari bascamp aldio mengajak aldean bicara.

"Maksud lo apa dateng ke bascamp tadi? Nggak usah aneh-aneh, lo!" Omel aldio.

"Suka-suka gue lah, gue juga udah lama kenal sama the boys. Lagian gue dulu lebih sering nongkrong sama mereka di banding lo, bang.

"Jadi lo nggak berhak larang gue buat dateng ke basecamp the boys. Lo lakuin aja apapun yang lo mau dan lo suka, gue juga akan lakukan hal yang sama kayak yang lo lakuin.

Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang