19

300 38 16
                                    

Taman.

Aldean duduk melamun, terkadang ia tersenyum saat ingat kenangan manis bersama kinan. Namun, ia langsung menggeleng saat ingat lisa.

"Bego! bisa-bisanya lo masih inget kinan, padahal sekarang udah pacaran sama lisa." Ia merutuki kebodohannya.

"Dean" panggilan seseorang yang baru datang membuatnya reflek menoleh.

"Kinan, kamu ngapain disini?" Tanyanya canggung.

Aldean bergeser agar kinan bisa duduk di sampingnya.

"Kamu sendiri ngapain disini?" Tanya kinan balik yang kemudian duduk di samping aldean.

"Yeee, di tanya kok balik nanya, sih. kebiasaan, deh" aldean tersenyum kecil seraya melihat kinan.

"Masih inget aja kebiasaanku" sahut kinan, ia juga tersenyum melihat aldean.

"Kebetulan aja" aldean bersikap biasa, kemudian melihat depan." Ngapain malam-malam ke sini sendirian?" Tanyanya tanpa melihat kinan.

"Biasalah, cari udara segar. Lagian sepi di rumah. lisa kan masih ikut mama sama papa ke luar kota. Dio juga susah dihubungi" jawab kinan yang di akhiri dengan senyum getir.

"Kesepian ceritanya? bukannya bang dio selalu ada buat kamu, ya?"

"Iya sih, dia emang selalu ada buat aku, tapi itu dulu. Sekarang dia udah berubah. nggak kayak dulu lagi dan aku juga nggak tau kenapa dia berubah gitu" jawab kinan membuat aldean reflek tertawa kecil.

"Yaaa terima aja sikapnya yang sekarang begitu. kan kamu sendiri yang pilih dia, sampai duain aku" sindir aldean membuat kinan merasa bersalah dengannya.

"Maaf ya karena aku udah selingkuhin kamu dulu. Aku tau aku salah dan aku minta maaf atas kesalahanku itu. Jujur, terkadang kalau inget soal itu aku suka.."

"Nyesel" sahut aldean memotong ucapan kinan, membuat kinan langsung diam.

Aldean melihat kinan yang menunduk sedih.

"Kinan, aku akui perasaan ku belum sepenuhnya hilang sama kamu. secara kamu itu kan cinta pertama ku dan aku selalu menganggap kamu itu perempuan terbaik yang ku kenal.

"Makanya aku selalu jagain kamu dan menghargai kamu dengan tidak melakukan hal yang buruk sama tubuh kamu. Semua itu aku lakukan karena aku ingat pesan bunda.”

"Pesan apa?" Tanya kinan penasaran.

"Laki-laki yang baik itu harus bisa menjaga perempuan yang di sayang sepenuh hati. Tapi sialnya malah aku yang di hianati" aldean tersenyum getir setelah mengatakannya.

"Maaf dean, aku bener-bener… "

"Udah nggak usah nyesel. Semua itu udah terjadi dan udah jadi masalalu. kamu udah sama bang dio dan aku sama lisa sekarang.

Aku juga nggak akan nyakiti lisa kayak kamu nyakiti aku dulu, Walaupun aku belum sepenuhnya cinta sama dia" kata dean meyakinkan.

Kinan mengangguk, lalu melihat aldean untuk menanyakan sesuatu yang membuatnya penasaran.

"Dean, kamu nggak jadiin lisa pelampiasan atau alat balas dendam buat membalas sakit hati kamu,kan?" Tanya kinan dengan hati-hati.

Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang