Kinan bebas bermesraan dengan laki-laki yang sekarang bersamanya karena di rumah sedang tidak ada orang. Ia bahkan dengan leluasa duduk menyandar di bahu laki-laki yang dicintai. Bukan aldean, melainkan aldio.
"Beb, mau sampai kapan kita begini terus?" tanya kinan pada kekasihnya yang kini bahunya menjadi sandaran kepalanya.
Aldio mengusap kepala kinan. "Sementara begini dulu aja, ya? Aku nggak tega buat ngomong sama Al" aldio menghela nafas sebelum melanjutkan ucapannya.
"Kamu tau sendiri kan kalau Al itu cinta banget sama kamu. Aku juga nggak bisa bayangin sehancur apa dia kalau sampai tau kamu selingkuh" lanjutnya berusaha memberi pengertian.
"Ya habis gimana ya, nggak asik pacaran sama anak kecil. Kamu juga sih yang duluan godain aku, jadi aku berpaling, kan?" sahut kinan sambil memainkan jari tangan aldio.
"Yaa mau gimana lagi? Namanya juga suka. Aldean juga percaya banget sama aku buat jagain kamu di kampus. Semakin lama aku dekat sama kamu perasaanku semakin nyaman, jadi aku ungkapin aja perasaan aku dan kamu langsung terima tanpa pikir panjang. Sayangnya kita harus pacaran di belakang aldean" jawab aldio yang disetujui oleh kinan.
"Aku udah cerita,kan, sama kamu kalau aku pacarin aldean itu biar bisa deket sama kamu?"tanya kinan dan aldio mengangguk.
" Dulu kamu cuek banget, tapi kelihatan dekat dan sayang banget sama aldean. Jadiii ya udah aku deketin aja dean biar bisa dapet perhatian kamu dan rencanaku berhasil." Kekeh kinan.
"pacaran sama adeknya sekaligus bisa deket sama kakaknya, akhirnya pacaran deh sama keduanya walaupun cintanya sama kakaknya." Lanjutnya membuat aldio mengulum senyum.
Aldio menatap kinan yang sudah menatapnya juga, lalu perlahan mendekatkan mulutnya ke telinga kekasihnya.
"Aku sayang banget sama kamu walaupun dengan cara yang salah mendapatkanmu" bisiknya yang kemudian mencium pipi kanan kinan.
"Aku juga sayang banget sama kamu, aldio" sahut kinan dan membalas ciuman aldio di bibir dan membuat keduanya tersenyum setelahnya.
"Oh ya, ngomong-ngomong kamu sendirian di rumah sampe jam berapa?" tanya aldio.
"Seharian aku sendirian kok, kan, mama sama papa lagi keluar kota, lisa lagi camping." Jawab kinan.
"Oh iya lupa, Kan, Al juga ikut" ucap aldio yang kemudian tersenyum menatap kekasihnya.
"Beratiii kita Cuma berdua aja nih di rumah? Nggak akan ada yang gangguin dong kalau kitaaa" aldio menghentikan ucapannya dan hanya menaik turunkan alis dengan bibir mengulum senyum penuh arti.
Kinan yang mengerti maksud aldio mencubit hidungnya dengan gemas."Yok!" hanya kata itu yang keluar dari mulut kinan membuat aldio begitu senang.
Aldio dengan semangat berdiri dan mengangkat kinan dengan gaya bridal style. Kinan hanya pasrah, namun juga senang. Ia bahkan mengarahkan aldio ke kamarnya dan berbaring manja setelah kekasihnya membaringkannya di tempat tidur.
"Jangan lupa matiin lampunya!" titah kinan sambil membuka kancing baju.
"Siap tuan putriii" jawab aldio, lalu menekan saklar lampu.
Setelah lampu mati, aldio langsung naik ke atas tempat tidur dan mencumbu kinan. Mereka sama-sama senang dan tidak ada yang terpaksa saat melakukan hubungan seperti suami istri.
____________ ooo ______________
Aldean dan lisa tidak menemukan tempat untuk meneduh dan berakhir mereka hanya duduk di bawah pohon besar yang daunnya lebat. Sama-sama kedinginan karena daun tak bisa melindungi baju mereka dari air hujan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Love
Teen FictionAldean adalah orang yang keras kepala, sulit di atur dan terkadang suka bertidak semaunya sendiri. Sifatnya yang keras akan lunak jika bersama wanita yang di cintai. Ia memiliki cinta yang tulus dan rasa percaya kepada orang yang ia sayang, namun pe...