3

490 50 11
                                    

Basecamp Reinbo.

Anak reinbo berkumpul di basecamp hanya sekedar nongkrong biasa. Ngobrol, bercanda, main gitar juga bernyanyi mereka lakukan.

"Gaes, telfon bang dean, dong,! nggak asik nih kalau dia nggak ikut." Usul jimmy yang baru selesai main gitar.

"Nggak ada paket, lo aja cho!" Jawab yoga.

"Miskin amat lo, bang, sampe nggak punya paket. Beliin apa jem abang lo pulsa!" Ejek juna.

"Percuma juga sih punya paket, hape juga jarang di lihat kalau nggak perlu" jawab jemmy yang di setujui oleh jimmy.

"Ya udah, gue aja yang telfon kalau gitu" juna mengambil ponsel dan menelfon aldean."Njir, suara cewek" ucapnya dengan serius membuat mereka melihatnya.

"Kak kinan kali" Tebak richo.

"Bukan, njir. Kalau suara kak kinan gue sih hafal, ini suaranya beda" sahut juna yang semakin serius dan berhasil membuat yang lain penasaran.

"Speaker!" Titah yoga yang sudah sangat penasaran.

Juna mengangguk, ia melihat teman-temannya yang begitu penasaran dengan suara wanita yang di maksud.

"Buruan kampret! Bikin penasaran aja deh!" Maki Richo.

"Oke-oke" jawab juna, lalu menekan icon speaker agar mereka mendengar suara wanita yang di maksud.

Yoga, richo, jimmy dan jemmy dengan serius mendengarkan suara perempuan yang di maksud juna.

Maaf, pulsa yang anda miliki tidak mencukupi untuk melakukan.

Juna mematikan speaker saat melihat teman-temannya yang menatapnya tanpa ekspresi.

"Nih orang kalau di jual laku nggak, sih?" Tanya richo tanpa merubah ekspresi datar karena kesal.

"Gratis ongkos kirim juga nggak masalah, ikhlas gue" Imbuh yoga.

"Sabar, sabar, sabar, nggak boleh marah" Ucap jemmy sambil mengelus dada, lalu melakukan teknik pernafasan untuk menahan kesal.

"Ya pasti bukan suara kak kinan, itu kan suara operator. Gimana sih jun, masa gitu aja nggak tau" kata jimmy membuat juna langsung tertawa.

"Lo kenapa ketawa, jun? Emang ada yang lucu?" Lanjutnya dengan ekpresi yang terlihat bodoh oleh teman-temannya.

"Nggak ada kok, cuma pengen ketawa aja" jawab juna di sela tawanya.

"Lemot banget adeknya bang yoga, orang lain udah kesel, dia masih belum nyadar kalau di kerjain." Gerutu jemmy, lalu membuang nafas dengan kasar.

"Kembaran lo,tuh" protes yoga yang di akhiri dengan kekehan kecil.

Jimmy yang lemot pun masih bersikap biasa saja. Dengan santai ia mengambil ponsel untuk menelfon aldean.

"Miskin banget lo jun, sampe nggak punya pulsa. Gue aja yang telfon kalau gitu." Putusnya, lalu menelfon aldean, namun tak lama ia menghela nafas panjang dengan muka melas.

"Kenapa?" Tanya jemmy.

"Masa berlakunya udah habis internetnya" Jawab jimmy yang langsung di tertawai oleh yang lain.

"Makanya jangan sombong, sama-sama kismin aja ngatain" Ejek juna di sela tawanya.

"Ya ellaaah malah ketawa, nggak kasihan apa sama gue?" Melas jimmy.

"Sini deh gue yang telfon." Kata jemmy dan menelfon aldean. Tidak seperti juna dan jimmy, kali ini jemmy berhasil menelfon temannya itu.

"Hallo Jem, kenapa?"

Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang