5

419 41 29
                                    

Aldean di antar pulang oleh yoga dan richo setelah infus habis. Karena ia masih lemas, yoga dan richo memapahnya sampai kamar dan membantunya duduk.

"Thanks ya udah mau gue repotin, padahal gue bisa loh jalan sendiri." Canda aldean membuat kedua temannya tersenyum kecil. "Sorry gue ngerepotin" lanjutnya serius.

"Santai aja kali, kayak sama siapa aja" jawab richo.

"Tidur sana biar cepet sehat. Makan yang banyak, nggak usah manja. Susah nyuruh lisa datang buat nyuapin,lo" Imbuh yoga.

"Kenapa jadi lisa? Pacar gue kinan, njir" protes aldean.

"Ya itu maksudnya. Ya udah, istirahat lo, kita juga mau pulang" Sahut yoga dan richo mengangguk setuju.

Aldean berusaha untuk berdiri, namun langsung mendapat omelan yoga.

"Mau ngapain sih,lo? duduk aja bisa nggak? Mau pingsan lagi?!"

"Nganterin lo berdua ke depan" Jawab aldean sambil menunjuk arah pintu seperti anak kecil.

"Udah nggak usah! kita nggak bakal nyasar juga kali kalau nggak di anterin" Tolak yoga tegas

Aldean tertawa kecil, lalu mengangguk.

" Ya udah nggak gue anterin deh, tidur aja gue" ucapnya dan membaringkan dirinya di tempat tidur.

"Nah mending gitu, kita jadi lebih tenang perginya" kekeh richo."Kita pulang dulu" pamitnya dan pergi bersama yoga setelah aldean menjawab.

Setelah kedua temannya pergi, aldean berniat untuk istirahat dengan memejamkan mata, namun kedatangan aldio membuatnya tak jadi istirahat.

"Al, lo nggak apa-apa?" Tanya aldio sambil berjalan menghampirinya.

"Rese banget lo,bang! ganggu orang mau tidur aja" gerutu aldean, tapi aldio hanya tersenyum.

Aledan hanya tau aldio yang masuk kamar, padahal ada satu orang lagi yang sengaja tidak masuk bersama aldio.

"Yaah aku juga ganggu, dong?" tanya seseorang yang baru masuk.

Suara yang sangat aldean kenal membuatnya langsung menoleh.

"Sayang, kok kamu disini, sih? nggak ada jam kuliah?" Tanyanya kaget dan langsung merubah posisi menjadi duduk.

Kinan tersenyum tanpa menghentikan langkahnya, setelah duduk di samping kekasihnya baru ia menjawab.

" Sebenernya sih ada, tapi waktu dio bilang kamu sakit dan mau pulang, aku ikut aja." Jawabnya, lalu menggenggam tangan aldean.

"Kenapa nggak ngomong kalau sakit?" lanjutnya sedih.

Aldean melihat aldio yang duduk di kursi."Lo tau dari mana gue sakit, bang?"

"Dari juna, kebetulan gue lagi sama kinan ngerjain tugas. Jadi sekalian aja gue bilang sama dia" jawab aldio.

Aldean mengangguk mengerti, lalu kembali melihat kekasihnya.

"Maaf ya kalau aku nggak ngomong sama kamu, aku cuma nggak mau kamu khawatir" Ucapnya melas dengan ekspresi seperti anak kecil.

"Jangan gitu lagi ya, kalau sakit itu ngomong." Peringat kinan." kalau sampe di ulangi lagi aku marah loh." Lanjutnya.

"Iya sayang, maaf ya karena udah nggak ngomomg" Sahut aldean dan kinan mengangguk sebagai jawaban. "Oh ya, Kamu udah makan belum?."

Kinan menggeleng sebagai jawaban membuat aldean langsung melihat aldio.

"Lo gimana sih, bang? masa cewek gue sampe belum makan. Emang nggak lo ajak makan dulu tadi?!" Omel aldean.

"Lah mana sempet, kan gue langsung pulang karena takut lo kenapa-kenapa. Apalagi di rumah lagi nggak ada orang, khawatirlah gue" Jawab aldio.

Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang