57Ab | 45. Dihakimi

30 7 15
                                    

Kita sudah berakhir sebelum mengakhiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kita sudah berakhir sebelum mengakhiri

[ Bintang Rafarendra Arthawijaya ]

----

Terhitung sudah seminggu Gretha menghindari Bintang, selama di sekolah Bintang mencoba bicara dengan gadis itu, namun tanggapan yang ia dapatkan hanya senyuman kecil atau permohonan maaf.

Bintang juga mencoba menanyakan perihal berita pertunangan yang semakin ramai menjadipembicaraan baik di sekolah maupun di media.

"Gre, kamu beneran mau tunangan sama Deva?" tanya Bintang yang kini menatap Gretha di kantin.

Suasana kantin yang sedang ramai karena waktu istirahat dan ditambah dua orang yang sedang menjadi hot gossip sedang berbincang membuat semua mata menatap ke arah dua sejoli tersebut.

Gretha mengangkat wajahnya, walau gadis itu memperlihatkan senyumannya, namun Bintang dapat melihat kehampaan dari matanya.

"Mohon doanya ya, Kak Bintang," jawabnya.

"Gre, kamu nggak bahagia kan?"

Gretha tersenyum memandang Bintang, "Bahagia kok," Jawabnya, "buktinya aku masih bisa senyum dan sekolah seperti biasa," lanjutnya menambahkan.

Mendengar jawaban dari Gretha yang terkesan palsu membuat Bintang mengacak rambutnya frustasi.

"Astaga Grethasa, jangan bohong!" Bintang berbicara lantang, "Your eyes can't lie, be honest."

"Aku jujur Bintang!"

Sebuah tepukan di bahu dirasakan oleh Bintang, "Bro! She's my fiance now."

Bintang mengepalkan tangannya menatap pemuda dengan wajah menyebakannya itu kini tengah merangkul bahu Gretha erat.

"Lo!" Bintang menunjuk wajah Devara yang menyebalkan dengan telunjuknya, "lo nggak bisa ngerebut Gretha dari gue!"

Setelah mendengar ucapan Bintang Deva langsung berdiri, "excuse me, Mr. Arthawijaya, bukannya lo sendiri yang ngebuang Gretha setelah acara hut sekolah kemarin?"

Bintang yang emosinya sudah diubun-ubun langsung melayangkan kepalan tangannya tepat di pipi mulus Devara.

Bug!

"Bintang!"

"Shit!" Umpat Deva seraya menyeka sudut bibirnya yang berdarah.

Seisi kantin berteriak heboh melihat aksi Bintang yang meninju Devara tersebut.

"Lo kira karna lo sekarang udah dikenal sebagai Arthawijaya gue takut?" Devara berdecih sinis, "gue Abiseka man! Dan sebentar lagi Rahagi dan Abiseka bakal gabung buat ngalahin Arthawijaya lo itu!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 12, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

57AbTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang