57Ab | 10. Bumi dan Bintang

180 40 32
                                    

H A P P Y R E A D I N G 🌏 ✨

Yang bawa tali tolong bantu sambung urat malu cowok ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang bawa tali tolong bantu sambung urat malu cowok ini

[Grethasa Eartha Rahagi]

Gretha menarik tasnya semangat, hari ini adalah minggu kedua dan juga adalah pertemuan kedua untuk JSO.

Hari ini klub astronomi akan membahas mengenai fenomena astronomi yang termasuk mengenai siklus gerhana, pasang surut musim, equinox, perihelion dan aphelion, eksentrisitas Bumi, periode sideris dan sinodis, inklinasi, dan momentum sudut.

Gretha bersemangat, sangat bersemangat malah gadis berambut sebahu itu akan mempelajari apa yang dia suka bukan apa yang disuka Papanya.

Ruangan JSO terlihat ramai dari luar dengan sepatu yang tersusun rapi di sebuah rak yang memang disediakan di depan pintu ruangan.

Baru masuk ke dalam sana pandangan Gretha disambut dengan sosok Bintang yang tengah tersenyum ke arahnya.

Teringat kejadian kemarin di saat cowok itu membuatnya menunggu di perpustakaan membuatnya kesal, akhirnya Gretha memilih melengos dan membiarkan cowok itu masih tersenyum dengan senyumannya yang bagi Gretha menyebalkan.

Dari posisinya yang tengah berjalan memunggungi cowok itu Gretha masih dapat mendengar hembusan napas kasar yang keluar dari mulut cowok itu.

Gretha memilih duduk di salah satu kursi yang memang tempat untuk klub astronomi berada, disana ia duduk seorang diri.

Tangannya sibuk mengeluarkan fotokopian catatan yang diberi oleh Bintang, baru beberapa saat membaca tiba-tiba seorang cowok sudah menarik kursi dan duduk di hadapannya.

Gretha mengangkat salah satu alisnya, menatap heran ke arah Bintang yang hanya memperhatikan gerak-geriknya.

"Kenapa?" Tanya Gretha angkat bicara terlebih dulu karena Bintang yang masih memilih diam.

Hembusan napas kasar terdengar lolos dari bibir cowok itu, "maafin guee," Kata cowok itu dengan nada memelas.

Seringaian licik keluar dari bibir Gretha, sepertinya lucu jika ia mengerjai cowok itu, "gak mau," tolak gadis itu dengan wajah juteknya.

Gretha berusaha untuk terus fokus dengan buku yang ada di hadapannya, akan tetapi disisi lain ia sudah tidak kuat untuk tertawa ketikamelihat raut wajah cowok berisik itu kini memajukan bibirnya , persis seperti anak kecil.

"Maafin dong," bujuk Bintang lagi.

Hasil bujukan dari cowok itu lagi-lagi hanya diacuhkan oleh cewek berambut sebahu itu.

"Bumi nggak mau maafin Bintang?" kata cowok itu lagi.

Gretha memutar tubuhnya untuk menatap cowok yang saat ini menatapnya dengan puppy eyes yang membuat Gretha ingin melemparkan meja, karena benar-benar tidak ada imutnya.

57AbTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang