57Ab | 02. Ekskul Baru

292 54 109
                                    

Yuk tinggalin jejak dulu

° • 5 7 A b • °

Kita harus melihat dan mencari segala peluang untuk diri sendiri, jika tidak kamu yang akan terbuang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kita harus melihat dan mencari segala peluang untuk diri sendiri, jika tidak kamu yang akan terbuang

[ Grethasa Eartha Rahagi ]

° • 57Ab • °

Seorang gadis tengah memandangi majalah dinding sekolahnya yang saat ini penuh dengan berbagai macam pamflet dari berbagai macam ekskul di sekolahnya.

Matanya menelisik mencari-cari ekskul yang sesuai dengan bidangnya akan tetapi ia tak menemukan hal tersebut.

Ingin rasanya ia tak masuk ke salah satu diantara semua itu, karena baginya ekskul akan membuang waktu belajarnya untuk sekolah, akan tetapi sekolahnya memberi peraturan bahwa setiap siswa wajib memeiliki satu ekskul pilihan selain kepramukaan yang saat ini diwajibkan.

Pada akhirnya gadis itu memilih untuk bertandang ke ruang guru untuk mendiskusikan perihal kebingungannya kepada sang wali kelas.

Dengan langkah ringan gadis itu masuk dan mencari letak meja wali kelas yang baru kemarin ditemuinya itu.

"Permisi, bu," Kata gadis itu sopan.

"Gretasha ya? Mipa tiga?" Tanya guru perempuan paruh baya itu.

Gadis yang disebut Gretasha itu hanya mengangguk membenarkan, "iya bu, saya Gretasha, ibu wali kelas saya kan?" Tanya gadis berambut sebahu itu meyakinkan.

Perempuan berhijab itu mengangguk sebelum mempersilahkan anak muridnya itu untuk duduk di depan meja kerjanya.

"Ada apa, nak?" Tanya Bu Dina yang merupakan wali kelas 10 MIPA 3 yang tak lain adalah kelas Gretha.

Gadis itu menyodorkan surat edaran yang beberapa waktu lalu diterimanya dari perantara sang ketua kelas, di dalam surat tersebut diberitahukan bahwa seluruh siswa wajib memilih satu ekskul pilihannya.

"Kenapa, nak? Gretha nggak mau ikut ekskul?" Tanya guru paruh baya itu kepada anak didik barunya.

Gretha menggeleng pelan, ia bukannya tidak ingin ikut, akan tetapi tidak ada satu ekskul yang menarik perhatiannya.

"Saya bukannya nggak mau ikut, bu. Tadi katanya kalau mau lihat daftar ekskul bisa lihat mading di depan koperasi yang isinya pamflet ekskul, tapi nggak ada yang saya minati bu," Jelas gadis itu berterus terang.

Bu Dina mengangguk mengerti, hal seperti ini sering terjadi, "Gretha minatnya apa, akademik apa non-akademik?"

Gadis itu nampak berpikir sejenak, sebenarnya ia baik dalam nonakademik, sejak sekolah dasar ia sudah mengikuti les piano, tetapi ia tidak ingin untuk masuk ke ekskul musik di sekolahnya.

57AbTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang