57Ab | 04. Kelas Unggulan

252 51 59
                                    

H A P P Y R E A D I N G 🌏 ✨

H A P P Y R E A D I N G 🌏 ✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Terkadang orang hanya melihat hasil usaha kita tanpa mau melihat bagaimana cara kita berusaha

[ GRETHASA EARTHA RAHAGI ]

5 7 A b

Gretha menghela napasnya kasar, ia masih tak percaya dengan apa yang terjadi barusan, tangannya terangkat mehyentuh kepalanya sendiri tepat dimana tangan besar itu mengusap kepalanya.

Gadis itu memberenggut kesal, untuk apa sih cowok itu melakukan hal tersebut di kepalanya, ia masih tidak terima, kepalanya kini sudah tidak suci.

Bagaimana jika dia tertular virus mematikan dari cowok itu, virus yang membuatnya menjadi useless person dan menjadi tidak waras sepertinya.

Tapi Gretha masih tak habis pikir, bagaimana cowok slengean seperti itu bisa didapuk menjadi ketua jaguar smart Olympiad apa di sekolah sebesar ini stok manusia cerdas dan berguna sudah habis?

Gretha menghela napas kasar, ia lebih memilih berjalan menuju halte yang berada di depan sekolahnya untuk menunggu jemputannya datang.

Tak lama berselang sebuah mobil sedan berhenti di depannya, menyadari bahwa mobil itu adalah mobil sang mama akhirnya cewek itu bergegas untuk masuk ke dalam mobil.

Baru saja duduk gadis itu sudah mendapati tatapan tajam dari sang mama.

"Hai ma," Sapa gadis itu gugup.

"Masuk di kelas mana?" Tanya perempuam paruh baya yang bahkan penampilannya masih begitu menawan dengan setelan kantornya.

"10 MIPA 3, ma," Gadis itu sedikit menahan napasnya ketika mengucapkannya.

"Grethasa! Mama sudah suruh kamu belajar waktu penempatan kelas supaya kamu itu bisa masuk kelas unggulan, MIPA 1 Gretha bukan 3!" Ketus perempuan yang dipanggil mama oleh gadis itu.

Gretha menghela napasnya kasar, ia sudah menduga hal seperti ini akan terjadi, "anak teman mama yang sekolah di jaguar hampir semuanya masuk kelas unggulan, dan kamu? MIPA 3 huh?"

Grethasa, gadis itu hanya memejamkan matanya perlahan. Tangannya perlahan memijit kepalanya yang terasa berputar.

"Papa kamu bakal marah kalau dengar ini, Gre."

Ya Gre tahu, sangat tahu bahkan. Papanya itu sudah pasti akan melakukan hal yang lebih daripada yang dilakukan sang mama.

5 7 A b


Gretha membuka pintu kamarnya ketika suara ketukan terdengar, seorang perempuan yang sudah mengasuhnya sedari kecil berdiri di depan pintu bercat putih itu.

57AbTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang