H a p p y r e a d i n g 🖤
🌏✨57Ab✨🌏
Gretha tahu Bintang menghindarinya sudah seminggu bahkan lebih cowok itu menghindarinya dan ia sadar itu.
Gretha berjalan dan memilih duduk dikursi paling depan setelah melihat dari denah kursi yang ada di papan tulis.
Hari ini adalah tes pertamanya untuk bisa membanggakan Candra Rahagi dan Riri Rahagi, ia sudah belajar penuh selama seminggu ini untuk mempersiapkan tes agar ia bisa ikut di lomba pertamanya.
Gtetha duduk dengan tenang, mencoba meredakam kegugupannya sendiri.
Ia melirik sekelilingnya yang tengah sibuk menghapal rumus atau materi, Gretha melirik ke arah seseorang yang juga duduk dengan tenang.
Gretha menatapnya seolah enggan berpaling, cowok yang menghindarinya itu terlihat benar-benar santai, ia bahkan memainkan kursinya sambil beberapa kali mengetuk-ngetuk tangannya di atas meja.
Ia memilih memutus pandangan tersebut sebelum dirinya kepergok memandangi secara intens.
Ia memilih untuk melamun sembari mengingat kembali semua yang ia persiapkan selama hampir seminggu penuh bahkan lebih dari seminggu karena ia sudah meminta bantuan Bintang sebelumnya.
Ya sebelumnya, sebelum mereka menjadi jauh seperti ini.
Ia terus saja fokus ke papan tulis untuk mengintat kembali pelajarannya, hingga matanta menunduk karena tangannya menyenggol sesuatu.
Gretha menatap bingung ke sebuah coklat ada di atas mejanya lengkap dengan sebuah notes.
Semangat, sorry.
Hanya itu tulisan di kertas tersebut, dan Gretha tersenyum kecil, ia hapal tulisan di kertas itu, Bintang.
Kepalanya menoleh ke arah Bintang cowok itu masih terlihat santai sambil menundukkan kepalanya seolah enggan untuk menoleh ke arahnya.
Gretha masih bertahan pada posisinya yang sibuk memperhatikan Bintang hingga akhirnya gotcha!
Bintang menoleh ke arahnya bertatapan dengannya Gretha tersenyum menatap cowok itu.
Gretha tahu Bintang menahan diri untuk membalas senyuman yang ia berikan.
"Semangat, semoga kita lolos!"
Walau tanpa suara sepertinya Bintang dapat menangkap perkataannya, cowok itu kini balas tersenyum ke arahnya.
Keduanya saling tenggelam dalam tatapan yang menghanyutkan emosi yang pernah ada, bebicara tanpa ada suara dan menyalurkan perasaan tanpa ada yang sadar.
Hingga tatapan keduanya harus terputus saat ujian tes akan segera dimulai.
🌏✨57Ab✨🌏
Gretha melangkah cepat menuju ruang JSO, hari ini adalah hari pengumuman untuk hasil tes astrofun, sebenarnya tes ini juga akan menentukan bisa atau tidaknya kita masuk ke kompetisi sains nasional atau KSK.
Sesampainya di sana Gretha dapat melihat beberapa orang yang menampilkan raut kecewa karena mungkin gagal dalam tes kali ini.
Dengan tidak sabar gadis itu menuju kertas yang bertuliskan 'hasil seleksi astronomi' di atasnya.
Senyum Gretha tak dapat tertahan ketika melihat namanya berada di posisi pertama hasil tes kemarin, artinya usahanya tidak akan sia-sia.
Gretha lega, sangat lega bahkan. Setidaknya salah satu usahanya berhasil dan ia harus berusaha lebih lagi untuk memenangkan pertandingan yang sesungguhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
57Ab
Teen Fiction"Nama lo Bumi, tapi nggak membumi," Cibir Bintang. "Nama lo Bintang, tapi hidup lo gelap, suram!" Balas gadis itu tak kalah sengit. _______________________________________________ Bintang, ketua ekskul olimpiade yang punya sejuta pesona, "pesona dun...