H a p p y r e a d i n g !
Coba berkaca! Lihat ada yang hilang tidak? Ada, akhlakmu!
57Ab
Duduk tenang menatap langit adalah salah satu hal yang disukai Gretha.
Ia masih menunggu Bintang datang membawakan minumannya.
Tangan gadis itu terulur untuk meraih ponselnya yang ada di atas meja, akan tetapi ia tidak menemukannya.
"Nyari ini?"
Gretha menoleh dan mendapati ponselnya sudah berada di tangan kakak kelasnya.
"Balikin!" pinta gadis itu.
Gretha dapat melihat smirk menyebalkan dari gadis itu.
"Mau balik? Ada syaratnya dong."
Gretha menatap sinis ke arah perempuan yang tak lain dan tak bukan adalah Pelita, kakak kelas yang seharusnya menjadi partner nya dalam mempersiapkan perlombaan.
"Nggak usah aneh-aneh, balikin hp gue!"
Gretha mencoba meraih ponselnya yang sayangnya dengan gerakan cepat Pelita langsung menghindar.
"Mau lo apa sih?!" tanya Gretha terlihat marah.
Keadaan ruang JSO yang tengah sepi karena sedang istirahat memungkinkan Gretha untuk mengeluarkan emosinya.
"Mau gue? Lo nanya mau gue?" bukannya menjawab Pelita malah bertanya balik, "mau gue lo mundur dari KSK!"
Gretha yang awalnya menampilkan raut kesal saat ini tersenyum sinis, "kita disini sama-sama berjuang, bisa aja kita berdua yang lolos ke provinsi."
"Ah, atau lo nggak percaya diri bisa lolos karna ada gue?" Ujar Gretha lagi membalas Pelita yang membuat gadis itu nampak geram.
"Nggak usah sok percaya diri lo bakal lolos dari gue!" Pelita membalas Gretha marah.
"Makanya mending kita buktiin dengan bertarung secara sehat."
"Bertarung secara sehat? Jangan muna, lo bisa kepilih juga karna caper sama Bintang sama Pak Jaja kan," tuduh kakak kelasnya itu dengan kurang ajar.
"Lo kalau ngomong jangan sembarangan ya!"
"Atau lo kepilih karna nama belakang lo? Rahagi? Nyogok lo?"
Nesa mendorong tubuh Pelita kuat karna tidak terima dikatai seperti itu. "Gue nggak pernah make nama belakang gue buat hal menjijikan kaya gitu!"
Gretha sangat tidak suka jika orang tidak menghargai hasil usahanya.
"HALAH! MENDING NGAKU AJA DEH!"
Pelita membalas Gretha dengan mendorong tubuh gadis itu hingga terpental ke lantai.
"Aduh," ringis Gretha memegangi sikunya yag terbentur meja.
Gretha yang tidak terima akhirnya berdiri dan menarik rambut cewek itu kuat.
Pelita menjerit kesakitan dan akhirnya ikut menjambak rambut Gretha sama kuatnya, saat ini mereka malah saling menarik rambut dengan kekuatan penuh mengabaikan apa yang mereka lakukan saat ini tengah jadi tontonan.
Suara pintu terbuka dengan keras dan mereka masih tidak peduli dengan hal itu.
"GRETHASA! PELITA!"
Hingga suara itu membuat keduanya menoleh dan menatap satu objek yang ada di ambang pintu dengan pandangan berkilat marah.
"Apa-apaan sih kalian! Ngapain jambak-jambakan! Mau botak lo berdua!" Bintang menumpahkan kemarahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
57Ab
Teen Fiction"Nama lo Bumi, tapi nggak membumi," Cibir Bintang. "Nama lo Bintang, tapi hidup lo gelap, suram!" Balas gadis itu tak kalah sengit. _______________________________________________ Bintang, ketua ekskul olimpiade yang punya sejuta pesona, "pesona dun...