Empat.

2.4K 373 36
                                    

Jisoo sudah berada disuatu ruangan didalam gedung Hitbe. Tak lama seseorang datang dan duduk dihadapannya.

Dia mungkin adalah orang yang sering disebut dengan pd-nim dalam suatu agensi musik. Entahlah.

"Nona, Jisoo?"

"Iya."

"Saya tidak akan bertele-tele disini. Langsung saja. Kau kekasih Taehyung?" Sambil menyodorkan foto-foto taehyung saat bersama Jisoo yang mereka ambil secara diam-diam.

Untuk beberapa saat, Jisoo tidak tahu harus menjawab apa. Namun akhirnya,

"Benar."

"Kau pasti tahu bahwa kami tidak mengizinkan artis kami untuk berkencan, kan?"

"Aku tahu."

"Kalau begitu kau tahu apa yang harus kau lakukan?" Sambil memberikan sebuah map pada Jisoo.

"Apa ini?"

"Silakan dilihat"

Jisoo pun membuka map tersebut. Didalamnya berisi sebuah berkas tentang Ayah dari Jisoo. Ayahnya adalah seorang mantan narapidana atas kasus penggelapan dana disebuah perusahaan besar. Tetapi pada kenyataannya, Ayahnya hanyalah korban fitnah.

"Bagaimana jika hubungan kalian terkuak dimedia, dan mereka mengetahui bahwa kau adalah seorang anak dari mantan narapidana? Bukankah itu akan sangat berpengaruh dengan karir Taehyung? Apa kau tidak memikirkan itu?"

Jisoo hanya bisa terdiam dengan tangannya mengepal kuat dibawah meja.

"Jadi, saya harap anda bisa segera memutuskan. Jika anda tidak ingin membuat karir Taehyung hancur, anda harus mengakhiri hubungan kalian."

"Tetapi, yang harus kau tahu, Ayahku tidak bersalah. Dia hanya difitnah dan harus menjalani hukuman atas kesalahan orang lain!"

"Tetap saja. Tidak ada yang mempercayainya, kan? Sekarang yang harus kau lakukan adalah mengakhiri hubunganmu dengan Taehyung. Dia sudah terikat kontrak selama 7 tahun dengan kami. Kami bisa saja menegurnya karna sudah berkencan dan membuatnya membayar denda atas pelanggaran yang ia lakukan didalam kontrak kerja kami. Tapi saat ini kami tidak bisa melakukan itu, Karna Taehyung adalah salah satu artis kami yang memberikan penghasilan terbesar untuk perusahaan kami."

"Sebisa mungkin, kami akan menghindarkan Taehyung dari scandal atau rumor yang akan membahayakan karirnya. Maka dari itu, kau harus bisa mengerti hal ini."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Saat Jisoo hendak keluar dari gedung Hitbe, Mobil Taehyung baru saja memasuki lobby. Taehyung melihat Jisoo, tapi ia tidak yakin kalau itu Jisoo.

"Jisoo-ya? Tidak mungkin, untuk apa dia kesini?" Gumam Taehyung. Dan ia langsung menghubungi Jisoo.

Saat sedang berada didalam taksi, ada Panggilan masuk dari Taehyung diponselnya. Jisoo pun mengangkatnya.

"Jisoo-ya, Kau dimana sekarang?"

"Aku dijalan, dari supermarket. Ada apa Taehyung?" Dusta Jisoo.

"Ah, tidak. Aku hanya merindukanmu." Taehyung lega, berarti yang ia lihat tadi benar-benar bukan Jisoo. "Ya sudah, nanti kuhubungi lagi. Hati-hati pulangnya. Aku mencintaimu."lanjut Taehyung.

"Baiklah.. "

Tetapi, Jisoo tidak seperti biasanya, ia tidak membalas kalimat Terakhir yang diucapkan Taehyung.

***

Jisoo tengah membawa tumpukan berkas untuk diserahkan pada atasannya. Tapi ia tidak sengaja menjatuhkannya dan membuat berkas itu berserakan dilantai.

TRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang