Tiba-tiba Jisoo merasakan sakit pada kandungannya.
"Awh.. kenapa sakit sekali?" Keluhnya memegangi perut besarnya itu.
"Jung-- ahh.. " rintihnya hendak memanggil Jungkook. "Jungkook-ah.. !"
Mendengar itu, Jungkook langsung bangkit dari duduknya menghampiri Jisoo dikamarnya.
"Jisoo-yaa? Kau kenapa?"
"Perutku sakit sekali."
"Kita kerumah sakit saja ya?"
Jisoo mengangguk, lalu Jungkook langsung membawa Jisoo kedalam gendongannya dan keluar memasuki mobilnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Tidak apa-apa pak, ini hanya reaksi karna mungkin ibunya dalam suasana hati yang buruk atau terlalu banyak pikiran." Kata dokter."Jadi tolong lebih diperhatikan lagi jangan terlalu banyak pikiran. Saya hanya akan memberikan vitamin saja."
"Baik dok."
Kini mereka sudah berada dalam mobil.
"Apa yang membuatmu kepikiran hingga mengganggu kesehatan kandunganmu seperti ini, Jisooya?"
"Ayah dari bayi ini." Gumamnya tanpa sadar.
"Maksudmu mantan kekasihmu?"
Jisoo menatap kearah Jungkook yang tengah menyetir itu.
"Maafkan aku." Ucap Jisoo. Tidak seharusnya ia membahasnya didepan Jungkook yang notabene adalah suaminya.
"Kau masih belum bisa melupakannya?" Jungkook malah membahasnya.
"Entahlah." Jawab Jisoo, menimbulkan sedikit nyeri didada Jungkook.
"Kau memikirkannya karna dia telah menelantarkan kehamilanmu?"
"Tidak. Dia tidak pernah tahu bahwa aku mengandung anaknya."
Jungkook sangat terkejut mendengarnya. Yang ia tahu dari Ayah Jisoo, kekasih Jisoo tidak bisa bertanggung jawab. Jungkook menepikan mobilnya, mereka perlu bicara sejenak.
"Kau tidak mengatakan padanya?"
"Iya."
"Kenapa??"
"Sudah terlambat. Kini yang dia tahu, aku sedang mengandung anak dari suamiku yaitu kau."
"Siapa dia Jisoo-ya..? Kau tidak pernah mengatakannya padaku. Katakan padaku, siapa dia?"
"Dia adalah seorang yang begitu sibuk. Dia menentang ibunya demi bersamaku. Dia sangat mencintaiku. Tapi, aku meninggalkannya. " ucap Jisoo.
Jungkook terdiam menatap dan mendengarkannya.
"Hanya itu yang bisa kukatakan tentang dirinya padamu. Bisa kita segera kembali sekarang? Aku ingin merebahkan tubuhku." Jisoo berusaha mengalihkan topik.
"Baiklah." Jungkook kembali melajukan mobilnya dengan rasa penasaran tentang siapa mantan kekasih Jisoo itu.
Saat mereka tiba dirumah, disana sudah ada seorang wanita yang tengah menunggunya didepan rumahnya.
"Jisoo-ya!!"
Itu Hyeri.
Saat Jisoo turun dari mobil, Hyeri langsung menghampirinya.
"Hyeri.. " mereka berpelukan. Sudah lama mereka tidak bertemu semenjak Jisoo tidak lagi tinggal di Seoul.
"Jungkook-ah, kenalkan ini temanku Hyeri."
Jungkook tersenyum.
"Masuklah Hyeri. Ayo."
"Gemasnya, sudah delapan atau sembilan bulan ya?" Gemas Hyeri melihat perut buncit Jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRY
Romantizm-TAMAT- Terinspirasi dari lagu TRY by Park Won. Cerita ini mungkin gak sesuai sama makna lagunya. Cover edit by me.