Sembilanbelas.

1.8K 285 69
                                    

Terdengar suara gelas dan sendok beradu dari arah dapur. Jungkook tengah membuatkan susu untuk Jisoo.

Jisoo yang mendengar itu menghampiri Jungkook didapur.

"Apa yang sedang kau lakukan..?"

"Membuatkan susu untukmu." Ucapnya tersenyum pada Jisoo. Lalu ia melangkah mendekat sambil menenteng susu yang dibuatnya itu.

"Ini, minumlah."

Saat Jisoo ingin mengambil gelasnya, Jungkook melarangnya.

"Jangan, ini masih sedikit panas, biar kupegangi saja. Pelan-pelan saja ya." Lalu Jisoo meminum susu dengan gelasnya dipegangi Jungkook.

Setelah habis, Jungkook meletakkan gelasnya dimeja.

"Terimakasih Jung."

Lalu Jungkook mengecup kening Jisoo dan mengelus kepalanya.

"Bayi kita harus sehat." Ucapnya. Membuat senyum Jisoo memudar. Bayi yang dikandungnya ini bukan anaknya, tetapi Jungkook begitu menyayanginya.

Jisoo menatap Jungkook. Membuat Jungkook juga ikut menatapnya dengan menahan senyumnya.

"Ada apa?" Tanyanya.

Lelaki ini begitu baik, benar-benar sosok suami idaman. Tetapi, sampai saat ini kehangatan dan kasih sayang yang jungkook berikan masih belum cukup untuk membuat Jisoo mencintainya.

"Aku sedang menatap seorang malaikat dihadapanku." Ucap Jisoo.

"Aku?"

Lalu Jisoo mengambil jemari tangan Jungkook dan mengarahkan keperutnya itu.

"Katanya, Terimakasih papa jung." Ucap Jisoo.

Jungkook pun mengelus lembut lalu mengecup perut besar Jisoo itu.

***

Mengetahui Jisoo sudah menikah dengan pria lain membuat Taehyung sangat hancur dan terluka.

Ia meradang dan mengamuk di apartementnya. Ia menghancurkan semua barang disana.

"AARGH!!!"

"WAEE??!!!"

"Kenapa kau lakukan ini padaku Jisoo-ya?!"

"Selama ini aku mencarimu dan ternyata, kau telah melupakan aku?"

Ibu Taehyung datang ke apart Taehyung dan terkejut melihat kondisi disana.

"Astaga.. " ibunya terkejut, barang berserakan dan pecahan kaca dimana-mana.

"Taehyung?!" Ia mencari Taehyung. "Ada apa ini sayang??" Tambahnya.

Taehyung tengah duduk dibawah sofa dalam keadaan berantakan dan termenung. Ia tidak perduli dengan kehadiran ibunya.

"Taehyung.. " ibu Taehyung langsung menghampirinya.

"Sayang," ia menangkup wajah Taehyung. Mata Taehyung sudah sembab dan menggenang airmata. Ia menangis.

"Ada apa Taehyung?!" Ibunya menepuk-nepuk pipi Taehyung untuk menyadarkannya, karna Taehyung hanya terdiam dengan matanya yang menyorotkan kesedihan itu.

"Apa eomma senang sekarang..?" Ucapnya menatap ibunya.

"Senang? Apa maksudmu?"

TRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang