Chapter 06

5.4K 562 240
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Astoria menatap Hermione yang tertidur dengan pulas di sofa beludru empuk yang berada ditengah tengah ruangan.

Wanita itu tak tau apa yang sedang dilakukan nya. Hanya saja ditangannya kini tergenggam sebuah belati kecil yang cukup tajam.

Setelah mendengar setiap perkataan Lucius tentang kemungkinan penghianatan Draco padanya, Astoria merasa gelap mata. Ia dendam dan marah.

Saat ia sering mendapati Hermione berbicara dan bergumam dengan bayi nya, ia merasa cemburu. Astoria ingin seperti itu, ia ingin berada diposisi Hermione. Menjadi seorang ibu seutuhnya, mengandung hasil cinta nya dengan Draco lalu melahirkan anaknya tanpa perantara seperti ini. Astoria merasa membenci Hermione karena dia bisa merasakan semua itu tanpa mengalami rasa sakit yang selama ini diderita nya.

Astoria muak dengan sikap baik yang Hermione berikan padanya. Astoria selalu merasa bahwa sikap yang Hermione tunjukan adalah palsu adanya.

Tak ada kata ikhlas dalam kamus Hermione jika Astoria memikirkan nya. Astoria merasa bahwa Hermione akan meminta imbalan dan merebut Draco darinya.

Astoria membenci itu dan ia akan melakukan segala cara agar membuat perempuan itu menderita, dan Draco akan membenci nya lagi seperti dulu.

Dan ia akan melancarkan aksinya sebentar lagi dengan bermodalkan Hermione yang sedang dalam keadaan lemah seperti ini.

Astoria harus berani melakukan apa yang sudah dipikirkan nya sejak beberapa hari yang lalu.

"Tori?",

Perempuan yang sedang memegang belati itu kini terkejut karena diluar pikiran nya yang sedang melamun tiba-tiba Hermione telah terbangun. Buru-buru ia menyembunyikan belatu itu dan tersenyum pada perempuan yang saat ini tengah mencoba duduk sambil memegang perutnya yang membesar.

Cih, Astoria hanya ingin melihatnya mati.

"Kau sudah bangun Hermione?".

"Aku sangat lelah sekali. Maafkan aku karena tidak tau kau disini. Apa kau sudah datang daritadi?", Hermione berdiri dari duduknya, mengambil ikat rambut kecil berwarna biru muda dan memakainya untuk merapikan rambutnya yang berantakan.

"Aku barus sampai", Astoria menatap pergerakan Hermione sejak tadi. Masih berpikir apakah ia akan melakukan ini.

Tapi itu semua adalah tindak kejahatan. Ia merasa takut, tapi harus mencoba berani.

"Kau mau makan sesuatu, Tori? tapi maaf, seperti nya didapur hanya ada sereal dan roti, mungkin juga susu dan madu", Hermione tampak berpikir lalu menoleh untuk menatap Astoria yang sejak tadi terdiam.

"Kau baik-baik saja?", perempuan hamil itu berjalan mendekat pada istri sah Draco Malfoy dan memegang lengannya, tapi tiba-tiba Astoria menyentaknya kuat hingga Hermione terkejut dibuat nya, maniknya melebar.

MOTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang