Chapter 24

4.5K 648 263
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Hermione mengelus surai platina laki-laki yang saat ini tertidur pulas di ranjang nya. Dia begitu khawatir dengan kesehatan nya saat melihat bagaimana laki-laki itu tadi begitu kesakitan dan pingsan.

Apa yang sebenarnya terjadi padanya selama ini?

Pelipisnya begitu dingin dan berkeringat, Hermione menyekanya sejak tadi.

"Kau harus makan makanan mu, Hermione. Aku tak mau kau kambuh lagi", perempuan itu menoleh dan melihat Rabastan membawakan nampan makan malamnya.

Hermione meringis karena lagi-lagi dia begitu merepotkan lelaki itu, "Maafkan aku Bas, aku akan memakannya sekarang. Terimakasih", ujarnya.

Rabastan mengangguk, lalu menatap perempuan itu yang sejak tadi memancarkan wajah tak tenang sambil terus menggenggam tangan Draco.

"Sepertinya ada yang tak beres dengan nya. Aku merasa curiga dengan beberapa hal", gumamnya.

Hermione menoleh, menatap Rabastan yang berdiri menjulang disebelahnya.

"Apa yang terjadi?", tanya perempuan itu semakin khawatir.

Rabastan menggeleng, mengelus surai kecoklatan Hermione lembut, "Kita bicarakan nanti. Aku ingin kau memakan makanan mu sekarang. Lalu beristirahat lah. Ini sudah malam", ujarnya.

Hermione menghela nafas nya dan memilih mengangguk mengikuti permintaan Rabastan padanya.

Rabastan menipiskan bibirnya, menunduk untuk memberikan kecupan selamat malam dan pergi dari kamarnya.

Hermione menunduk, melirik tangan Draco yang sangat pucat. Dia merasa ingin menangis lagi. Memikirkan mungkin saja Lucius dan Astoria berbuat buruk padanya.

Tapi apakah benar?

Mereka berdua menyayangi nya. Astoria mencintai Draco sebagai suaminya dan Lucius mencintai Draco sebagai anaknya.

Tidak mungkin kan jika keduanya juga berbuat buruk seperti yang Hermione rasakan dulu?

Perempuan itu kini mengambil makanan nya di nampan dan mulai memakan nya dalam diam. Selera makannya lagi-lagi sangat buruk sehingga dia hanya mengunyahnya sekali dan tak memakannya.

Lalu dia menangis saat itu juga karena merasa begitu sedih dan sakit.

Kehidupan nya begitu buruk dan menyedihkan.

Apakah akan ada badai lagi setelah ini?

Dia menutup mulutnya berusaha untuk tidak menangis terlalu keras agar tak membangunkan Draco yang sejak tadi tak sadarkan diri.

Perempuan itu menghapus air matanya beberapa kali dan menangis lagi. Tampak benar-benar rapuh jiwa dan raga nya selama ini.

Dia tertegun sejenak saat merasakan pergerakan seseorang di depannya dan Hermione langsung menoleh pada Draco yang tampak nya sudah tersadar.

MOTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang