Chapter 13

4K 580 277
                                    

kali ini ga jelas dan mungkin banyak typo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

kali ini ga jelas dan mungkin banyak typo.

.

Tahun ke-dua telah dimulai. Scorpius mendapatkan nilai paling tinggi diantara semua anak di angkatannya. Hal itu membuat dirinya dan keluarga nya jelas sangat bangga.

Apalagi setelah itu Draco memberikan bingkisan kado untuk nya. Scorpius merasa bertambah semangat untuk mengerjakan tugas dan kewajiban nya.

Banyak yng terjadi selama tahun pertama menuju tahun ke-dua nya. Banyak Professor yang memujinya karena kepandaian dan kecerdasannya. Itu cukup membuatnya senang karena dia bisa menunjukkan bahwa dia bisa.

Apalagi melihat dari siapa orang yang dikagumi nya. Itu membuat nya semakin yakin bahwa dia bisa seperti Hermione.

Walau beberapa saat ada senior yang tidak bisa menghargainya dan bersikap kasar padanya karena dia adalah anak mantan death eater. Itu tak membuatnya merasa takut atau rendah diri.

Bukan karena dia dari keluarga kaya raya karena Albus pun lebih kaya darinya. Tapi dia tak mau terpengaruh apapun hal buruk yang terus menerus mereka katakan padanya.

Persetan mereka akan memojokkan nya dan mengatakan hal hal buruk. Scorpius tak terlalu menanggapinya. Baginya, lebih baik dia fokus pada apa yang ingin dia tuju daripada bersedih dan marah karena pengaruh buruk yang diberikan beberapa seniornya.

Kini dia tau bahwa hidup di Hogwarts tidak semudah itu. Walau dia memiliki teman-teman yang baik dan bisa menerimanya. Dia tak bisa bebas melakukan apapun seperti biasa.

Scorpius pun tak mau mengatakan hal ini pada kedua orang-tua nya karena dia tak mau memperpanjang masalah.

Dia tau apa yang harus dilakukan. Melawan jika perlu.

Kini Scorpius duduk di sofa dekat perapian, menghangatkan tubuhnya setelah tadi tiba-tiba hujan datang dan mengguyur nya saat berjalan keluar dari kelas ke tiga.

Dia tiba-tiba merasa pusing dan flu. Mungkin dia akan mengalami demam. Badannya sudah panas sejak tadi dan dia sungguh lemah hanya untuk berpindah tempat menuju kamarnya.

Akhirnya dia hanya menyandarkan tubuhnya di bantalan sofa dan memakai selembar tisu tipis sebagai selimut setelah dia men-transfigurasi benda itu. Matanya sangat berat dan dia lelah. Rasanya dia ingin meminum sesuatu yang hangat semacam sup ayam atau teh gingseng.

Scorpius menutup matanya rapat-rapat selama beberapa menit saat dia merasakan seseorang memegang dahinya dan berujar penuh kekhawatiran, "Oh, Scorp, tubuhmu sangat panas. Kita perlu menuju hospital wings untuk menyembuhkan mu", dia tau bahwa itu adalah suara Fern.

Scorpius membuka satu mata nya dan menatap sahabat nya itu dengan gumaman kecil di mulutnya yang terasa kering.

"Aku akan memanggil seseorang untuk meminta bantuan", ujarnya.

MOTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang